Selasa, 03 Mei 2016

Printer

kelompok 13

BAGIAN 1: Printer Berdasarkan Jenis dan Cara Cetaknya

Cetak Foto – Printer adalah alat yang menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks maupun gambar atau grafik pada suatu kertas (hard copy device). Printer digunakan untuk mencetak informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data yang telah dilakukan oleh computer, baik itu dalam bentuk gambar, tulisan ataupun yang lainnya kedalam media kertas atau sejenisnya.
Dalam penggolongan jenisnya printer di golongkan berdasarkan alat mekaniknya yaitu :
2.      Non Impact Printer

Sedangkan dalam penggolongan menurut cara cetaknya yaitu :
1.      Serial Printer
2.      Line Printer
3.      Page Printer

Impact Printer
Impact printer adalah jenis printer yang memaksa print heads untuk mentransfer tinta ke media cetak dengan cara print heads menekan tinta sampai menyentuh kertas, mirip dengan cara kerja mesin tik. Impact printer menggunakan print heads yang berisi sejumlah pin metal. Beberapa print heads hanya memiliki 9 pin untuk menghasilkan titik – titik yang akan membentuk karakter. Dan sebagian printer memiliki 24 pin untuk menghasilkan resolusi yang lebih baik. Selain itu jenis printer ini terbatas pada pencetakkannya yang bersifat monochrome dengan huruf tunggal pada setiap waktu cetak. Beberapa tipe dari impact printer :
Dot Matrix Printer 
Printer Dot Matrix adalah suatu jenis printer yang resolusi cetaknya masih sangat rendah. Fungsi printer dot matrix sampai saat ini masih saja diperlukan walaupun kini telah bertebaran printer-printer canggih yang dapat mencetak fotografi level profesional. Printer Dot-matrix ini terutama dibutuhkan oleh bidang usaha yang membutuhkan pencetakan rangkap, tidak hanya bukti transaksi, tetapi juga laporan-laporan yang harus dicetak rangkap. Dari pada mencetaknya berulang-ulang yang mengakibatkan biaya operasional printer tinggi dan waktu menjadi terbuang percuma, maka kita dapat menggunakan printer dot-matrix dengan kertas rangkap. Hemat waktu dan hemat biaya (listrik, pita, kertas, dll).
Kebaikan dari printer ini adalah dapat dicetak bermacam-macam bentuk yang dikehendaki karena image dihasilkan dari pola yang dibentuk dari titik-titik. Dengan menambahkan karbon yang mempunyai beberapa warna, maka dapat dicetak grafik didalam beberapa warna. Cetakan dengan kualitas karakter yang cukup baik dikenal dengan istilah NLQ (Near Letter Quality). Kelemahannya adalah kualitas karakter kurang baik, karena dibentuk dari titik-titik.

Daisy Wheel Printer 
Tipe dari printer yang menghasilkan huruf yang kualitasnya cukup baik. Cara kerja printer ini sama seperti mesin tik. Daisy wheel adalah piringan yang terbuat dari plastik atau logam dimana pada setiap ujung dari piringan ini terdapat karakter-karakter. Untuk mencetak karakter, printer memutar piringan sampai huruf yang diinginkan berhadapan tepat dengan kertas. Dan palu langsung menghantam piringan , memaksa karakter untuk menekan tinta, dan meninggalkan bekas tinta di kertas. Jenis karakter dari printer ini bisa dirubah dengan cara mengganti daisy wheel.
Daisy Wheel Printer Menggunakan sebuah roda yang berisi karakter-karakter. Tiap karakter di roda terletak pada sebuah lengan plastik yang dilekatkan pada pusat roda, sehingga berbentuk seperti bunga.
Hasil dari karakter yang tercetak mempunyai kualitas yang baik, sehingga printer ini digolongkan sebagai Letter Quality printer, tetapi mempunyai kelemahan yaitu lebih lambat dibandingkan dengan dot matrix printer.
Thimble Printer 
Merupakan Letter Quality printer menggunakan elemen berbentuk thimble yang terdiri dari batangan plastik yang diatur melingkar seperti daisy wheel tetapi batangan tersebut dibengkokkan. Pola dari karakter ada di ujung batangan plastik tersebut.
Chain Printer  
Mengunakan suatu rantai yang berisi karakter-karakter untuk membentuk hasil cetakannya. Rantai tersebut akan berputar secara horizaontal dan setelah tepat pada posisi pencetakan, palu pemukul akan mengetuk pola karakter di rantai melalui karbon, bentuk dari karakter akan tercetak di kertas. Chain printer mempunyai kecepatan yang tinggi.
Drum Printer 
Yaitu printer yang kumpulan karakternya diletakkan pada permukaan luar suatu drum metal. Tiap-tiap posisi kolom pencetakan terdapat satu lingkaran kumpulan karakter di drum.
Proses pencetakan karakter dilakukan dengan memutar drum sampai pada bentuk karakter yang diinginkan  dan suatu palu pemukul akan mengetuk karakter tersebut.
Band Printer 

Cara operasinya sama dengan chain printer, tetapi menggunakan pita besi (steel band) yang berisi kumpulan pola karakter.

Non Impact Printer
Perbedaan dari Non Impact dengan impact printer adalah printer jenis ini tidak menyentuh kertas untuk dapat menghasilkan cetakan. Yang termasuk ke dalam kategori ini diantaranya : Inkjet Printer, Laser Printer, Solid Ink Printers, Dye Sublimation Printers, Thermal Wax Printers, Thermal Autochrome Printers, Plotter.

Inkjet Printer
Inkjet printer menggunakan serangkaian nozle yang menyemprotkan tinta secara langsung ke kertas. Printer inkjet diproduksi secara masal sekitar tahun 1980-an. Canon mengklaim telah menemukan apa yang disebut teknologi “Bubble jet” tahun 1977. Ketika seorang peneliti sengaja menyentuh sebuah jarum suntik tinta diisi dengan solder besi panas dan ternyata panas memaksa setetes tinta keluar dari jarum, semenjak itu mulailah mengembangkan metode pencetakan baru.
Printer Inkjet menggunakan tinta dengan proses “Penyemprotannya” menggunakan muatan listrik, sehingga lebih tenang dan mempunyai kecepatan tinggi yaitu s/d 270 cps.
Dapat dilengkapi dengan tinta berwarna. Kelemahannya printer ink jet harus menggunakan kertas khusus sehingga cetakan harus kering sebelum warna lain menimpanya. Printer Inkjet memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dari printer laser.
§  Kemampuan printer dalam warna-cetak.
§  Harga printer inkjet yang lebih murah dari printer laser.
§  Printer Inkjet lebih mahal dalam hal penggunaan dan pemeliharaan.
§  Cartridges perlu diisi lebih sering, biaya cetak inkjet sekitar 10 kali lebih banyak dari pencetakan laser.
§  Apabila mencetak dengan kualitas baik, diperlukan kertas khusus (foto, dsb).

Laser printer
Laser printer menggunakan tinta kering (toner), listrik statis, dan panas untuk melakukan pencetakan. Prinsip kerjanya sama dengan mesin fotocopy. Cara kerja printer ini hampir sama dengan mesin fotocopy, perbedaanya pada mesin fotocopy bayangannya difokuskan pada silinder yang berputar, sedangkan laser printer bayangannya diciptakan dengan titik per titik oleh semiconductor laser. Kualitas tulisan laser hampir sama dengan letter quality karena 1cm terdiri dari 750 titik-titik. Kecepatan mencetaknya adalah 8 halaman permenit. Kelemahannya adalah harganya yang cukup mahal.
Solid Ink Printer 

Solid ink printer menggunakan batangan lilin seperti tinta yang dilelehkan dan disemprotkan pada kertas. Lilin ini kemudian mengering pada kertas.


Dye Sublimation Printer

Dye Sublimation Printer menggunakan gulungan film transparan yang panjang yang memiliki warna merah, biru, kuning, dan abu-abu. Yang terdapat dalam film ini adalah 4 warna dasar yang digunakan dalam pencetakan (CMYK). Head print menggunakan elemen dengan suhu yang bervariasi bergantung pada warna yang diinginkan. Pewarna diuapkan dan diserap permukaan kertas sebelum kembali menjadi padat
Thermal Wax Printer

Semacam hybrid dari teknologi Solid Ink dan Dye Sublimation. Menggunakan pita warna CMYK. Pita warna melewati head print yang memiliki serangkaian pin yang dipanaskan. Pin ini mencairkan lilin dan merekatkannya pada kertas hingga mengeras kembali. Kualitas thermal printer sama dengan printer dot matrix karena prinsip kerjanya sama. Perbedaannya thermal printer menggunakan panas dan bukan tekanan atau impact. Keuntungan dari thermal printer adalah lebih tenang dan mempunyai kecepatan tinggi yaitu 6 halaman per-menit. Kelemahannya adalah harus menggunakan kertas khusus.
Thermal Autochrome Printer 
Berbeda dengan jenis printer lainnya, warna tidak terletak pada printer melainkan pada kertas yang akan dicetak. Terdapat tiga lapisan (Cyan, Magenta, Yellow) pada kertas dan setiap lapisan diaktifkan dengan suhu tertentu. Print head melewati kertas tiga kali dengan memberikan suhu yang sesuai dengan lapisan warna yang diperlukan.
Plotter
Plotter merupakan salah satu peralatan output yang digunakan untuk menggambar grafik dan lain-lain.
Perbedaannya dengan printer, plotter menggunakan sistem digital to analog. Contoh plotter grafik adalah ECG (Electro Cardiograph) yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui potensial dari denyutan jantung, contoh lain seismograph untuk mencatat getaran “gempa”. Plotter dapat menggambar grafik pada kertas, plastik, maupun pada plastik transparan untuk digunakan dalam proyektor.

 

 

BAGIAN 2: Pengembangan Teknologi Media Cetak

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA CETAK Informasi, satu kata yang menjadi sangat penting di masa sekarang dengan perkembangan yang ada di seluruh dunia menjalani era globalisasi. Saat sekarang ini banyak sekali media yang muncul sebagai sarana masyarakat untuk memperoleh informasi secara cepat dan tepat. Informasi dibutuhkan manusia dalam mengembangkan ilmu dan wawasan yang dimilikinya. Perkembangan media diawali dengan munculnya media cetak. Inovasi teknologi media memunculkan persaingan yang mengakibatkan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Hal ini turut membawa perubahan sosial masyarakat.

Perkembangan teknologi media juga turut mempengaruhi format atau bentuk-bentuk yang muncul di media. Misalkan, dalam bidang periklanan. Dulu, ketika teknologi media cetak belum berkembang, suatu iklan produk dibuat dengan menggunakan teknologi mesin tik, sedangkan gambar-gambar iklan produk tersebut dibuat secara manual dengan menggunakan pena. Bagaimana dengan sekarang? Perkembangan teknologi sekarang memudahkan orang untuk membuat iklan dengan lebih atraktif. Menggunakan teknologi komputer, iklan suatu produk dapat didesain dengan menggunakan grafis dan dicetak menggunakan printer. Akan tetapi, perkembangan teknologi tidak mempengaruhi isi dari apa yang muncul di media. Misalkan, bagaimana isi berita atau iklan tidak ada yang berubah, kecuali bentuk atau formatnya. Penemuan Johannes Gutenberg pada tahun 1455 membawa perubahan signifikan bagi masyarakat, terutama Eropa pada saat itu. Perkembangan media cetak, terutama dalam pembuatan buku, terasa lebih mudah dan murah. Selain itu, buku-buku tidak perlu ditulis ulang dengan waktu yang sangat lama. Dengan begitu, ilmu pengetahuan menjadi lebih cepat berkembang. Karena buku-buku catatan lebih mudah didapatkan masyarakat dan pendidikan pun mejadi lebih merata. Dunia percetakan yang berkembang ini juga mempengaruhi penyebaran agama karena jumlah ketersediaan kitab-kitab suci yang makin banyak. Selain itu, sirkulasi informasi seputar bidang sosial, ekonomi, dan politik juga meningkat seiring dengan perkembangan teknologi percetakan.
Perkembangan teknologi media cetak berkaitan dengan perkembangan media cetak itu sendiri seperti surat-surat kabar, koran, majalah, dll. Munculnya majalah-majalah bertemakan politik mewarnai peristiwa Revolusi Amerika saat itu, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya yang mempengaruhi sejarah kehidupan masyarakat. Isi dari media cetak memang sejak dulu –hingga kini- banyak dipengaruhi oleh berbagai isu penting mengenai peristiwa yang terjadi. Hal inilah yang memunculkan jurnalisme media cetak. Pada akhirnya, perkembangan media cetak seperti majalah tidak melulu berisikan dunia perpolitikan, namun juga tentang kesenian, kebudayaan, cerita pendek, kesusasteraan, atau artikel-artikel opini. Sebagian dari majalah yang terbit sejak zaman dulu, masih ada yang bertahan hingga kini karena kepercayaan masyarakat atas kualitas isi media.
Sejarah koran merupakan sejarah tentang ide kita tentang bagaimana tercetusnya jurnalis.koran selalu harus mengandalkan kompromi dengan keadaan komersial dan kekuatan politik.tapi,sejarahnya lebih menuju kepada evolusi dari kebebasan percetakan dari orang-orang eropa asli dan orang-orang revolusi Amerika.banyak editor dan penulis yang bekerja keras demi mengejar perkembangan pemerintahan dan komersial dari tahun ke tahun.dan cerita mereka lebih mudah untuk dipahami.oleh jalan dan fungsi dari jurnalis pada zaman sekarang ini.dalam sejarah koran,kita dapat melihat jurnalis dan pengoperasian media yang berkembang pesat pada tanggung jawab sosial.serta menciptakan praktek jurnalistik yang lebih baik.
 Penciptaan Koran sebelum ditemukannya koran,orang-orang mengenal adanya surat kabar.medieval banks dipublikasikan oleh surat kabar finansial dan pusat surat kabar.news sheet yang tidak beraturan di Holland,Great Britain,dan perancis pada tahun 1618 menyajikan berita-berita tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di manca negara.sebaik seperti komersial dan isu-isu ekonomi.surat kabar ini disebut CORANTOS.yang dirubah secara bertahab oleh daily report diurnos.dan memfokuskan pada peristiwa-peristiwa domestik (Stephen 1989).
Kebebasan percetakan telah terorganisasi di US di constitutional convesion.tujuannya untuk melindungi kebebasan berbicara dan hasil dari percetakan pada pengoreksian pertama untuk konstitusi dikatakan :
Perjanjian tidak akan menghasilkan hukum penghormatan atas organisasi keagamaan atau larangan untuk melakukan pelatihan bebas,kebebasan berbicara dan mencetak,ataupun orang-orang dapat mewujudkan kebebasan bersama,dan juga untuk tulisan pemerintah yang digunakan untuk membenarkan complain-complain.
Jadi,kekuatan pendirian ini dibebaskan untuk percetakan.maka dengan pesatnya diusahakan untuk menyelesaikan seditious speech.pada tahun 1978,menggunakan aktivitas seperti alien dan sedition.dan beberapa penulis serta editor koran diganti secara berangsur-angsur pada tahun 1978-1800.bagaimanapun,ketika aktivitas mereka lumpuh pada tahun 1800.meraka tidak memperbaikinya karena kesepakatan umum telah tumbuh untuk kebebasan dalam percetakan.
Surat kabar atau biasa disebut koran merupakan salah satu media jurnalisme cetak berisikan artikel-artikel yang memuat tulisan tentang peristiwa atau berita penting terhangat seputar kehidupan manusia. Kadang-kadang terdapat artikel tertentu pada koran yang isinya mengkritik pemerintahan, entah itu kinerja pemerintah atau baik-buruknya sistem pemerintahan dijalankan.
Pada zaman dahulu ketika belum ada freedom of the press dan freedom of the speech, pemerintah begitu mengawasi isi media. Kritik-kritik terhadap pemerintah yang dimuat di artikel akan ditanggapi dengan pemberedelan surat kabar yang memuat tulisan atau penangkapan sang jurnalis. Karena mengkritik pemerintah dianggap merupakan suatu tindakan kriminal. Namun justru artikel-artikel yang memuat kritikan itulah yang dapat membuka mata masyarakat sehingga memungkinkan terjadinya revolusi. Tidak hanya kritikan surat kabar yang bisa mendapat kecaman dari pemerintah, tapi juga tulisan-tulisan yang memuat dokumen-dokumen penting yang bisa jadi merupakan bukti bagaimana kinerja pemerintah, berbagai skandal dan korupsi pemerintah, atau strategi yang dijalankan pemerintah untuk tujuan tertentu, kesemuanya dipaparkan sesuai dengan dokumen yang dimiliki oleh surat kabar.
Berbagai peristiwa penting dunia juga turut mempengaruhi ideologi jurnalisme suatu surat kabar. Perang dingin antara Amerika Serikat yang mengusung liberalisme dengan Uni Soviet dengan paham komunismenya memecah belah berbagai negara di dunia menjadi tiga kubu, yaitu Blok Barat, Blok Timur, dan Blok Netral. Bagaimana isi stau tampilan msing-masing surat kabar pun berbeda tergantung dari ideologi yang diusung oleh surat kabar tersebut.

Perkembangan teknologi media cetak memang memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi, namun di satu sisi juga memunculkan suatu masalah baru. Ideologi liberalisme yang berkembang melahirkan adanya freedom of the press, freedom of the speech, dan freedom of expression. Dengan begitu isi dari media yang muncul tidak dapat dikontrol. Padahal media sering memuat peristiwa-peristiwa yang terkait isu-isu penting yang sensitif, seperti agama, suku, dan ras. Selain itu, hal-hal yang dianggap tabu oleh masyarakat, seperti yang berbau seksual misalkan, lebih mudah diakses oleh anak-anak di bawah umur. THE HISTORY Buku, majalah dan surat kabar adalah sumber-sumber informasi yang banyak digunakan orang-orang untuk mengembangkan pengetahuan yang ada di dalam dirinya. Pertumbuhan literatur yang cukup pesat di tahun 1400an di negara-negara Eropa berhubungan erat dengan pertumbuhan dunia cetak di negara-negara lain. Pada awalnya, media-media seperti buku, majalah dan surat kabar dimulai dengan masuknya kertas oleh pedagang - pedagang Arab. Merekalah orang-orang yang memperkenalkan benda tersebut ke dunia Barat. Johannes Guttenburg adalah tokoh dibalik pesatnya dunia percetakan dengan penemuan movable type-nya. Bisa dibilang percetakan yang berkembang hingga saat ini dengan alat-alat yang ada merupakan hasil jerih payah penemuan alatnya tersebut. Rotary press, mesin linotype dan berlanjut pada penemuan komputer merupakan alat-alat yang mendukung perkembangan percetakan di dunia ini. Kemudian teknologi fotokopi pun datang dengan mesinnya yang dapat menghasilkan tiruan datadata atau berkas-berkas dalam waktu cepat. Ingatkah Anda dengan telegraf ? Alat ini pun menjadi alat bantu manusia dalam memberi pesan yang pada jaman dulu tidak mudah dilakukan dalam waktu yang cepat.dan waktu yang lama. Jurnalis berita pun merasa terbantu dengan adanya alat ini sehingga mereka dapat mengumpulkan berita dengan tepat. Lalu muncullah telepon yang lebih efisien dan praktis diikuti media-media lain seperti televisi, radio, internet dan sebagainya. Jurnalisme pun bermunculan jenisnya seiring dengan media yang berkembang pula pada saat itu.  Adanya era jurnalisme diiringi dengan perkembangan media yang dapat dipakai. Istilah – istilah jurnalisme seperti yellow journalism,professional journalism,public journalism sampai dengan participatory journalism pun muncul dengan cirricirinya masing-masing.
Era jurnalisme itulah yang mengiringi perkembangan media yang disebut surat kabar, buku dan majalah. Majalah contohnya pada saat sekarang ini mempunyai khalayak target mereka masing-masing. Majalah untuk wanita seperti Bazaar,Cosmopolitan,Nova,dan Femina.majalah untuk pria seperti MenRsquo’s Health, majalah untuk remaja seperti Hai,Aneka Yes,Gadis,dan Go Girl. Semuanya itu memiliki segmennya masing-masing secara spesifik. Buku dan surat kabar pun juga kurang lebih sama dalam khalayak targetnya masing-masing.Jakarta Post contohnya surat kabar untuk para ekspatriat yang tinggal di Indonesia membuktikan betapa spesifiknya target atau segmen suatu surat kabar. PRINT VS ONLINE Media-media cetak yang berasal dari media tradisional memang berbeda apabila dibandingkan dengan media-media modern yang berbasis online pada saat sekarang ini.

Sejalan dengan perkembangan dunia komputer, khususnya internet, media-media lama pun mulai melebarkan sayap ke media-media modern. Sebut saja sekarang kita bisa mengakses berita surat kabar KOMPAS melalui KOMPAS online. Kemudian ada lagi situs-situs seperti www.tempo interaktif.com,www.mediaindonesia.com dan sebagainya yang digunakan orang-orang untuk masyarakat luas sebagai pengganti media cetak lama. Pertumbuhan teknologi memang berpengaruh pada pertumbuhan informasi yang banyak dibutuhkan masyarakat banyak dalam waktu cepat dan efisien. Meskipun begitu, media-media cetak lama juga masih digemari oleh banyak orang. Tidak semua orang pun suka dan bisa dengan teknologi internet yang ada saat ini. Pertarungan antara media cetak biasa dan media online pun menjadi sangat kompetitif dimana bisnis media berlaku di dalam hal ini. MEDIA GROUP BUSINESS VS MEDIA LITERACY ‘Melek media’ atau literasi media merupakan hal yang juga penting seiring perkembangan media dan teknologinya. 
Masyarakat terkadang masih mudah untuk ‘ditipu’ oleh isi atau konten dari media-media yang ada. Contohnya televisi yang marak dengan tayangan-tayangan yang tidak mendidik seperti sinetron-sinetron murahan, kekerasan dan banyak lagi yang lainnya. Masyarakat sebagai penonton terkadang tidak dapat berpikir jernih sehingga percaya dengan apa yang ditampilkan sebagai suatu kenyataan.
Oleh karena itu media literasi menjadi hal yang sangat penting dalam mencegah hal-hal buruk terjadi. Selain itu, media-media sekarang pun sering bentrok dengan kepentingan bisnis dimana selera masyarakat sangat menentukan, apa yang laku itulah yang dijual, bukan apa yang perlu dan memiliki kualitas tayangan yang bagus. Sebuah perusahaan sekarang dapat memiliki dua atau tiga media dalam satu payung. Media tersebut bisa berbeda jenisnya. Contoh Gramedia grup yang memiliki Trans 7 dan buku-buku Gramedia. Media-media tersebut melakukan bisnisnya dalam wilayah masing-masing yang terkadang mudah terpengaruh dengan selera pasar. Sedangkan yang diutamakan dalam hal ini keuntungan perusahaan.
Perkembangan bisnis media memang harus diiringi dengan siapnya kualitas pelaku-pelaku media di dalamnya yang juga gabungan dari kaum idealis dan kapitalis. Melalui uraian di atas, era globalisasi saat sekarang ini pun menyebabkan semua hal dapat terjadi dalam dunia media, khususnya perkembangan media dalam menyampaikan pesan atau informasi.








BAGIAN 3 : Percetakan Buku

Percetakan (printing) merupakan teknologi atau seni yang memproduksi salinan dari sebuah image dengan sangat cepat, seperti kata-kata atau gambar-gambar di atas kertas, atau kain. Setiap harinya, milyaran bahan cetak diproduksi, termasuk buku, kalender, buletin, majalah, surat kabar, poster, undangan pernikahan, perangko, kertas dinding, dan bahan kain. Ini karena hasil percetakandapat dengan cepat mengomunikasikan suatu pemikiran dan informasi kepada jutaan orang. Percetakan dianggap sebagai salah satu penemuan yang paling penting dan berpengaruh di dalam sejarah peradaban manusia.
Sejak pertengahan 1400-an hingga awal 1900-an, percetakan merupakan satu-satunya bentuk komunikasi massa. Pendidikan bergantung pada ketersedian bahan bacaan, bahkan setelah penemuan-penemuan seperti radio, televisi, dan gambar bergerak, hasil dari media cetak tetap menjadi sumber informasi utama bagi dunia.Pada masa sekarang ini, percetakan merupakan industri penting di setiap negara maju di dunia.

Percetakan : Proses dan Tahapannya
Sebelum produk percetakan siap diterbitkan lalu dipasarkan, produk tersebut harus melalui rangkaian tahapan yang termasuk di dalamnya typesetting, persiapan seni gambar (art work preparation), pemasangan gambar (image assembly), platemaking, dan operasi penyelesaian (finishing operation).

Typesetting
Setiap karakter yang dicetak diciptakan dari type.Setiap karakter huruf cetak mewakili satu huruf, nomor, atau tanda baca. Typesetting adalah tahap pertama dalam proses percetakan. Inilah metode di mana kata-kata (disebut salinan) diubah menjadi corak yang sesuai untuk proses percetakan. Kini, kebanyakan huruf cetak disesuaikan oleh komputer. Typesetting modern disebut juga phototypesetting atau komposisi komputer.Komputer telah merevolusi industri typesetting. Dulu, percetakan surat kabar harus mengatur setiap karakter secara manual setiap individu huruf cetak, namun kini seorang reporter bisa mengetik cerita menggunakan keyboard komputer dan mengirimnya secara elektronik ke mesin typesetting otomatis. Mesin-mesin ini mampu mengatur tipe pada kecepatan 10.000 karakter per detik.
Pada phototypestting, setiap karakter typeset diciptakan dari master image dari karakter tersebut. Master image disimpan baik secara fotografis maupun sebagai informasi digital didalam komputer.





Image Assembly (Pengaturan gambar)
Saat huruf cetak telah siap, maka akan dikombinasikan dengan ilustrasi dan kemudian diletakkan pada posisinya di halaman. Proses ini disebut layout. Film dari huruf cetak dikombinasikan dengan film dari ilustrasi didalam proses yang dinamakan stripping. Kombinasi akhir setiap film dari setiap halaman digunakan untuk platemaking.
Satu plat percetakan biasanya mengandung beberapa image dari berbagai halaman berbeda. Film-film final dari semua halaman diposisikan diatas plat sehingga halaman-halaman tersebut berada dalam urutan yang benar setelah lembaran cetakan dicetak dan dilipat. Proses ini disebut sebagai imposition stripping.

Platemaking (Pembuatan Plat)
Setelah semua lembaran salinan typeset dan artwork telah dipasang menjadi layouts, proof dibuat untuk memastikan semua bagian dan warna ada dalam tempat yang sesuai. Proof memberikan kesempatan pada pelanggan untuk menilai adanya kesalahan dan untuk melihat bagaimana hasil cetakan akan terlihat nantinya.
Akhirnya, layout yang dikoreksi (flats) digunakan untuk membuat plat darimana gambar akan dicetak. Plat ini dibuat dari substansi keras seperti logam, karet, atau plastik. Gambar yang hendak dicetak ditransfer ke plat sekaligus dengan cara yang berbeda-beda. Gambar akan tercetak ketika plat yang telah ditintai menekan kertas atau material lain.

Printing Presses (Mesin Pencetak)
Saat plat percetakan telah dibuat, plat akan diletakkan pada mesin yang dinamakan presses yang digunakan untuk mencetak pada kertas atau material lainnya. Mesin percetakan melakukan beberapa fungsi otomatis: Presses menintakan plat; meletakkan kertas atau bahan lain ke plat: mencetak image dengan mentransfer tinta dari plat ke kertas atau material lain; dan melekatkan bagian-bagian yang tercetak. Beberapa presses, disebut perfecting presses, mampu memcetak kedua sisi kertas pada saat yang bersamaan.
Presses bisa merupakan sheet-fed (menggunakan satu sheet pada satu waktu) atau web-fed (menggunakan rol yang berkesambungan, atau web dari kertas atau material lain.) Presses bisa mencetak satu warna atau beberapa warna.Pada percetakan multiwarna, setiap warna membutuhkan unit percetakan yang terpisah, masing-masing memiliki plat dan tintanya sendiri.
Ada banyak macam presses yang berbeda, tetapi semua itu hanya terdiri atas tiga kategori dasar: platen (permukaan rata) presses; presses silinder; dan rotary (gerakan memutar) presses. Dari ketiga kategori ini, rotary presses merupakan jenis yang paling sering digunakan saat ini.




Penyelesaian dan Penjilidan
Setelah material selesai dicetak, material biasanya melewati operasi akhir untuk menjadi produk yang telah selesai. Beberapa cetakan lembaran, seperti poster dan alat tulis menulis kantor, bisa langsung dikirimkan tanpa proses yang lebih lanjut. Bagaimanapun juga, kebanyakan produk yang dicetak dalam ukuran besar terdiri atas beberapa gambar yang terpisah.Setelah lembaran ini dicetak dan dilipat, barang-barang ini disebut sebagai signatures. Signature disusun sesuai urutannya, dibatasai, dan dipotong.Pekerjaan ini memerlukan pelipatan dan memotong signatures, atau membuat macam dari paket khusus dan material periklanan, disebut juga finishing. Prosedur penjahitan, penjepretan (stapling), atau pengeleman halaman ke punggung (untuk membuat material seperti buku, majalah, dan katalog) disebut sebagai binding.
Ada banyak metode percetakan yang berbeda, tetapi hanya tiga yang biasa digunakan secara umum.Perbedaan paling menonjol adalah mengenai tipe dari plat, atau permukaan pencetakan. Mereka menggunakan: percetakan letterpress dilakukan dengan permukaan pencetakan yang timbul; litografi dilakukan dari permukaan pencetakan datar; dan gravure dilakukan dari permukaan pencetakan yang cekung kedalam.

Percetakan Letterpress
Letterpress atau percetakan bergambar timbul merupakan metode percetakan yang paling tua. Contoh sederhana dari prinsip letterpress adalah cap karet. Image yang hendak dicetak diukir pada sebuah karet datar, meninggalkan image yang timbul pada permukaan karet. Ketika tinta diaplikasi pada permukaan timbul ini kemudian ditekankan pada kertas atau material lain maka gambar akan tercetak.
Orang China menggunakan relief method ini ketika mereka menciptakan Diamond Sutra sebagai buku pertama yang pernah dicetak.Ini dilakukan dengan mengukir aksara China pada blok-blok kayu.Tinta kemudian diaplikasi pada karakter yang timbul, kemudian ditekankan dengan tangan pada kertas mulberry-bark.Kebanyakan sejarawan percaya bahwa Johann Gutenberg dari Mainz, Jerman merupakan penemu prosespercetakan letterpress seperti yang kita ketahui sekarang.Gutenberg tidak menggunakan metode tangan dan balok.Sekitar tahun 1440, dia menemukan sebuah cetakan tangan untuk membuat potongan individual tipe dari timah leleh dan material lainnya. Cetakan ini mampu membuat banyak salinan identik dari karakter yang sama dan semua karakter dapat dibuat dari cetakan dalam ukuran yang sama yang menjadikannya tersusun dan cocok satu sama lain dengan akurat. Karena potongan logam ini dapat digunakan kembali dan digerakkan maka penemuan ini disebut juga moveable type.Metode percetakan ini disebut sebagai letterpress karena mencetak huruf-huruf individual dalam sekali tekan.




Letterpress Plates (Plat Letterpress)
Kebanyakan plat yang digunakan untuk proses percetakan letterpress sebenarnya merupakan plat duplikat atau copy dari plat original. Plat original terbuat dari lembaran datar dari zinc, magnesium, atau tembaga yang telah dibalut dengan bahan kimia bersensitivitaskan cahaya. Setelah disingkapkan ke cahaya melalui film negatif, bahan kimia akan menghilang pada daerah non-image yang tidak terekspos, meninggalkan image yang hendak dicetak timbul diatas permukaan. Plat-plat original ini disebut engravings yang digunakan untuk menduplikat plat.
Ada empat jenis plat duplikat yang umumnya digunakan untuk percetakan letterpress, yaitu electrotypes, stereotypes, plat plastik, dan plat karet.

Litografi (Percetakan Offset)
Dalam litografi, image dicetak dari sebuah permukaan datar daripada permukaan timbul. Proses ini berdasarkan prinsip bahwa minyak (lemak) dan air tidak akan tercampur. Ketika litogrfi ditemukan pada tahun 1798 oleh Aloys Senefelder di Munich, Jerman, itu merupakan perkembangan percetakan yang signifikan dalam lebih dari 350 tahun terakhir. Hari ini kebanyakan barang dicetak dengan litografi daripada metode yang lain.
Litografi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani: lithos dan graphos, yang sama-sama memiliki arti “menulis di atas batu.” Senefelder menggunakan krayon berminyak atau suatu cairan untuk menggambarkan ilustrasi di atas sebuah batu datar.Dia kemudian membasahi seluruh bagian batu dengan air.Ilustrasi dari minyak tersebut menolak airnya (air tidak mau melengket pada minyak).Akan tetapi, sisa bagian batu yang merupakan daerah non-gambar menerima airnya dan tetap basah.Ketika Senefelder menaruh tinta berbahan dasar minyak di atas batu, tinta tersebut menempel pada gambar yang berasal dari minyak, namun tidak pada daerah yang basah.Ketika dia menekankan sebuah kertas pada batu tersebut, Senefelder mencetak litografi yang pertama.

Percetakan Gravure
Gravure merupakan suatu proses intaglio. Kata intaglio berasal dari bahasa Italia yang memiliki arti mengukir atau memahat.Dalam percetakan gravure, image dicetak dari suatu cekungan, bukan pada permukaan datar atau timbul.Gravure berkembang dari seni memahat, sebuah metode percetakan ilustrasi yang ditemukan di Jerman sekitar tahun 1476.
Sebuah pemahatan dibuat dengan pengukiran gambar dengan tangan ke dalam sebuat plat logam datar menggunakan instrumen-instrumen tajam. Plat dilapis dengan tinta. Ketika pemahat mengelap bersih permukaan plat, sisa tinta akan terjebak pada cekungan gambar tersebut. Kertas kemudian akan ditempelkan pada permukaan plat dan menyerap sisa tinta yang berada di bawah permukaan plat lalu gambar tercetak.
Percetakan Gravure bekerja sesuai dengan prinsip pemahatan.Bagaimanapun juga, plat dibuat secara fotomekanik daripada diukir dengan tangan. Proses tersebut berkembang pada tahun 1878 oleh Karl Klic, seorang seniman Czech yzng menggunakan proses tersebut untuk membuat produksi karya seni berkualitas tinggi berkali-kali.



Metode Percetakan Lain
Letterpress, litografi, dan gravure telah menjadi metode percetakan tradisional yang paling umum digunakan.Akan tetapi, teknologi dan peralatan yang maju belakangan ini telah memopulerkan beberapa metode lainnya, termasuk Screen Printing, Flexography, Heat Transfer Printing, dan Fotokopi.

Screen Printing
Disebut juga silk screening atau serigraphy, percetakan layar dilakukan dengan layar halus, biasanya terbuat dari kawat atau nilon yang dipasang pada suatu bingkai. Sebuah stensil diproduksi di atas layar untuk menutup area nongambar.(Image yang hendak dicetak dipotong dari atau diekspos ke stensil.)Tinta diperas melalui stensil dan layar ke atas bahan kain, kertas, atau bahan lainnya.
Karena tinta yang digunakan pada screen printing lebih banyak daripada metode percetakan lain, cetakan layar biasanya harus dikeringkan dahulu melalui pengering tinta sebelum dilekatkan. Proses ini sering digunakan dalam pembuatan cetakan seni, stiker decal, kartu ucapan, penyampulan, dan banyak produk lainnya.

Flexography
Flexography adalah suatu bentuk dari percetakan letterpress yang menggunakan web-fed rotary press. Proses ini meggunakan plat karet atau plastik yang elastis dan tinta yang tidak gampang luntur. Flexography merupakan salah satu metode percetakan paling sederhana dan semakin banyak digunakan dalam percetakan surat kabar. Proses ini diperkirakan akan menggantikan metode letterpress dalam percetakan surat kabar.

Heat Transfer Printing
Pada heat transfer printing, image pertama akan dicetak pada kertas dengan tinta khusus. Image yang telah ditintai kemudian ditransfer ke bahan kain atau material lain dengan menggunakan panas dan tekanan (biasanya ada unsur besi yang digunakan).Kaos biasanya dicetak dengan metode heat transfer.

Fotokopi
Fotokopi juga dikenal sebagai xerography.Ini merupakan metode percetakan yang cepat dan ekonomis yang digunakan berbagai bisnis untuk menyalin cepat surat-surat dan memoranda kantoran.


Fotokopi bekerja atas kelistrikan statik.Sebuah silinder rotasi, dibalut dengan selenium (elemen non-logam) dan dipacu dengan listrik statik yang berfungsi sebagai plat pencetak.Selenium tidak terpacu pada area non-gambar ketika terekspos cahaya.Image, cahaya diproyeksikan melalui sebuah lensa kepada silinder, menahan energi.Secara negatif, bubuk hitam yang dipacu tertarik kepada energi positif yang dipacu pada area bergambar pada silinder.Ketika kertas melewati silinder, kertas menerima image dari bubuk hitam.Kertas yang terbubuk lalu dihangatkan untuk membuat bubuk menempel ke kertas. Demikianlah proses dan tahapan percetakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar