kelompok 13
BAGIAN
1: Printer Berdasarkan Jenis dan Cara Cetaknya
Cetak Foto – Printer adalah
alat yang menampilkan data dalam bentuk cetakan, baik berupa teks maupun gambar
atau grafik pada suatu kertas (hard copy device). Printer digunakan untuk
mencetak informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data yang telah
dilakukan oleh computer, baik itu dalam bentuk gambar, tulisan ataupun yang
lainnya kedalam media kertas atau sejenisnya.
Dalam penggolongan jenisnya printer di
golongkan berdasarkan alat mekaniknya yaitu :
2.
Non Impact Printer
Sedangkan
dalam penggolongan menurut cara cetaknya yaitu :
1.
Serial Printer
2.
Line Printer
3.
Page Printer
Impact Printer
Impact printer adalah jenis printer yang
memaksa print heads untuk mentransfer tinta ke media cetak dengan cara print
heads menekan tinta sampai menyentuh kertas, mirip dengan cara kerja mesin tik.
Impact printer menggunakan print heads yang berisi sejumlah pin metal. Beberapa
print heads hanya memiliki 9 pin untuk menghasilkan titik – titik yang akan
membentuk karakter. Dan sebagian printer memiliki 24 pin untuk menghasilkan
resolusi yang lebih baik. Selain itu jenis printer ini terbatas pada
pencetakkannya yang bersifat monochrome dengan huruf tunggal pada setiap waktu
cetak. Beberapa tipe dari impact printer :
Dot Matrix
Printer
Printer Dot Matrix adalah suatu jenis printer
yang resolusi cetaknya masih sangat rendah. Fungsi printer dot matrix sampai
saat ini masih saja diperlukan walaupun kini telah bertebaran printer-printer
canggih yang dapat mencetak fotografi level profesional. Printer Dot-matrix ini
terutama dibutuhkan oleh bidang usaha yang membutuhkan pencetakan rangkap,
tidak hanya bukti transaksi, tetapi juga laporan-laporan yang harus dicetak
rangkap. Dari pada mencetaknya berulang-ulang yang mengakibatkan biaya
operasional printer tinggi dan waktu menjadi terbuang percuma, maka kita dapat
menggunakan printer dot-matrix dengan kertas rangkap. Hemat waktu dan hemat
biaya (listrik, pita, kertas, dll).
Kebaikan dari printer ini adalah dapat dicetak
bermacam-macam bentuk yang dikehendaki karena image dihasilkan dari pola yang
dibentuk dari titik-titik. Dengan menambahkan karbon yang mempunyai
beberapa warna, maka dapat dicetak grafik didalam beberapa warna. Cetakan dengan
kualitas karakter yang cukup baik dikenal dengan istilah NLQ (Near Letter
Quality). Kelemahannya adalah kualitas karakter kurang baik, karena
dibentuk dari titik-titik.
Daisy Wheel Printer
Tipe dari printer yang menghasilkan huruf yang
kualitasnya cukup baik. Cara kerja printer ini sama seperti mesin tik. Daisy
wheel adalah piringan yang terbuat dari plastik atau logam dimana pada setiap
ujung dari piringan ini terdapat karakter-karakter. Untuk mencetak karakter,
printer memutar piringan sampai huruf yang diinginkan berhadapan tepat dengan
kertas. Dan palu langsung menghantam piringan , memaksa karakter untuk menekan
tinta, dan meninggalkan bekas tinta di kertas. Jenis karakter dari printer ini
bisa dirubah dengan cara mengganti daisy wheel.
Daisy Wheel Printer Menggunakan sebuah roda
yang berisi karakter-karakter. Tiap karakter di roda terletak pada sebuah
lengan plastik yang dilekatkan pada pusat roda, sehingga berbentuk seperti
bunga.
Hasil dari karakter yang tercetak mempunyai
kualitas yang baik, sehingga printer ini digolongkan sebagai Letter Quality
printer, tetapi mempunyai kelemahan yaitu lebih lambat dibandingkan dengan dot
matrix printer.
Thimble Printer
Merupakan Letter Quality printer menggunakan
elemen berbentuk thimble yang terdiri dari batangan plastik yang diatur
melingkar seperti daisy wheel tetapi batangan tersebut dibengkokkan. Pola dari
karakter ada di ujung batangan plastik tersebut.
Chain Printer
Mengunakan suatu rantai yang berisi
karakter-karakter untuk membentuk hasil cetakannya. Rantai tersebut akan
berputar secara horizaontal dan setelah tepat pada posisi pencetakan, palu
pemukul akan mengetuk pola karakter di rantai melalui karbon, bentuk dari
karakter akan tercetak di kertas. Chain printer mempunyai kecepatan yang
tinggi.
Drum Printer
Yaitu printer yang kumpulan karakternya
diletakkan pada permukaan luar suatu drum metal. Tiap-tiap posisi kolom
pencetakan terdapat satu lingkaran kumpulan karakter di drum.
Proses pencetakan karakter dilakukan dengan
memutar drum sampai pada bentuk karakter yang diinginkan dan suatu palu
pemukul akan mengetuk karakter tersebut.
Band Printer
Cara operasinya sama dengan chain printer,
tetapi menggunakan pita besi (steel band) yang berisi kumpulan pola karakter.
Non Impact Printer
Perbedaan dari Non Impact dengan impact printer
adalah printer jenis ini tidak menyentuh kertas untuk dapat menghasilkan
cetakan. Yang termasuk ke dalam kategori ini diantaranya : Inkjet
Printer, Laser Printer, Solid Ink Printers, Dye Sublimation Printers,
Thermal Wax Printers, Thermal Autochrome Printers, Plotter.
Inkjet Printer
Inkjet printer menggunakan serangkaian nozle
yang menyemprotkan tinta secara langsung ke kertas. Printer inkjet
diproduksi secara masal sekitar tahun 1980-an. Canon mengklaim telah menemukan
apa yang disebut teknologi “Bubble jet” tahun 1977. Ketika seorang peneliti
sengaja menyentuh sebuah jarum suntik tinta diisi dengan solder besi panas dan
ternyata panas memaksa setetes tinta keluar dari jarum, semenjak itu mulailah
mengembangkan metode pencetakan baru.
Printer Inkjet menggunakan tinta dengan proses
“Penyemprotannya” menggunakan muatan listrik, sehingga lebih tenang dan
mempunyai kecepatan tinggi yaitu s/d 270 cps.
Dapat dilengkapi dengan tinta berwarna. Kelemahannya printer ink
jet harus menggunakan kertas khusus sehingga cetakan harus kering sebelum warna
lain menimpanya. Printer Inkjet memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan dari
printer laser.
§ Kemampuan printer
dalam warna-cetak.
§ Harga printer inkjet
yang lebih murah dari printer laser.
§ Printer Inkjet lebih
mahal dalam hal penggunaan dan pemeliharaan.
§ Cartridges perlu diisi
lebih sering, biaya cetak inkjet sekitar 10 kali lebih banyak dari pencetakan
laser.
§ Apabila mencetak
dengan kualitas baik, diperlukan kertas khusus (foto, dsb).
Laser printer
Laser printer menggunakan tinta kering
(toner), listrik statis, dan panas untuk melakukan pencetakan. Prinsip kerjanya
sama dengan mesin fotocopy. Cara kerja printer ini hampir sama dengan mesin
fotocopy, perbedaanya pada mesin fotocopy bayangannya difokuskan pada silinder
yang berputar, sedangkan laser printer bayangannya diciptakan dengan titik per
titik oleh semiconductor laser. Kualitas tulisan laser hampir sama dengan
letter quality karena 1cm terdiri dari 750 titik-titik. Kecepatan mencetaknya
adalah 8 halaman permenit. Kelemahannya adalah harganya yang cukup mahal.
Solid Ink Printer
Solid ink printer menggunakan batangan lilin
seperti tinta yang dilelehkan dan disemprotkan pada kertas. Lilin ini kemudian
mengering pada kertas.
Dye Sublimation Printer
Dye Sublimation Printer menggunakan
gulungan film transparan yang panjang yang memiliki warna merah, biru, kuning,
dan abu-abu. Yang terdapat dalam film ini adalah 4 warna dasar yang digunakan
dalam pencetakan (CMYK). Head print menggunakan elemen dengan suhu yang
bervariasi bergantung pada warna yang diinginkan. Pewarna diuapkan dan diserap
permukaan kertas sebelum kembali menjadi padat
Thermal Wax Printer
Semacam hybrid dari
teknologi Solid Ink dan Dye
Sublimation. Menggunakan pita warna CMYK. Pita warna melewati head print yang
memiliki serangkaian pin yang dipanaskan. Pin ini mencairkan lilin dan
merekatkannya pada kertas hingga mengeras kembali. Kualitas thermal printer
sama dengan printer dot matrix karena prinsip kerjanya sama. Perbedaannya
thermal printer menggunakan panas dan bukan tekanan atau impact. Keuntungan
dari thermal printer adalah lebih tenang dan mempunyai kecepatan tinggi yaitu 6
halaman per-menit. Kelemahannya adalah harus menggunakan kertas khusus.
Thermal Autochrome Printer
Berbeda dengan jenis printer lainnya, warna
tidak terletak pada printer melainkan pada kertas yang akan dicetak. Terdapat
tiga lapisan (Cyan, Magenta, Yellow) pada kertas dan setiap lapisan diaktifkan
dengan suhu tertentu. Print head melewati kertas tiga kali dengan memberikan
suhu yang sesuai dengan lapisan warna yang diperlukan.
Plotter
Plotter merupakan salah satu peralatan output
yang digunakan untuk menggambar grafik dan lain-lain.
Perbedaannya dengan printer, plotter
menggunakan sistem digital to analog. Contoh plotter grafik adalah ECG (Electro
Cardiograph) yaitu alat yang digunakan untuk mengetahui potensial dari denyutan
jantung, contoh lain seismograph untuk mencatat getaran “gempa”. Plotter dapat
menggambar grafik pada kertas, plastik, maupun pada plastik transparan untuk
digunakan dalam proyektor.
BAGIAN
2: Pengembangan Teknologi Media Cetak
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI MEDIA CETAK Informasi, satu kata yang menjadi sangat penting di masa
sekarang dengan perkembangan yang ada di seluruh dunia menjalani era
globalisasi. Saat sekarang ini banyak sekali media yang muncul sebagai sarana
masyarakat untuk memperoleh informasi secara cepat dan tepat. Informasi
dibutuhkan manusia dalam mengembangkan ilmu dan wawasan yang dimilikinya.
Perkembangan media diawali dengan munculnya media cetak. Inovasi teknologi
media memunculkan persaingan yang mengakibatkan perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi. Hal ini turut membawa perubahan sosial masyarakat.
Perkembangan teknologi media juga turut mempengaruhi format atau bentuk-bentuk yang muncul di media. Misalkan, dalam bidang periklanan. Dulu, ketika teknologi media cetak belum berkembang, suatu iklan produk dibuat dengan menggunakan teknologi mesin tik, sedangkan gambar-gambar iklan produk tersebut dibuat secara manual dengan menggunakan pena. Bagaimana dengan sekarang? Perkembangan teknologi sekarang memudahkan orang untuk membuat iklan dengan lebih atraktif. Menggunakan teknologi komputer, iklan suatu produk dapat didesain dengan menggunakan grafis dan dicetak menggunakan printer. Akan tetapi, perkembangan teknologi tidak mempengaruhi isi dari apa yang muncul di media. Misalkan, bagaimana isi berita atau iklan tidak ada yang berubah, kecuali bentuk atau formatnya. Penemuan Johannes Gutenberg pada tahun 1455 membawa perubahan signifikan bagi masyarakat, terutama Eropa pada saat itu. Perkembangan media cetak, terutama dalam pembuatan buku, terasa lebih mudah dan murah. Selain itu, buku-buku tidak perlu ditulis ulang dengan waktu yang sangat lama. Dengan begitu, ilmu pengetahuan menjadi lebih cepat berkembang. Karena buku-buku catatan lebih mudah didapatkan masyarakat dan pendidikan pun mejadi lebih merata. Dunia percetakan yang berkembang ini juga mempengaruhi penyebaran agama karena jumlah ketersediaan kitab-kitab suci yang makin banyak. Selain itu, sirkulasi informasi seputar bidang sosial, ekonomi, dan politik juga meningkat seiring dengan perkembangan teknologi percetakan.
Perkembangan teknologi media cetak berkaitan dengan perkembangan media cetak itu sendiri seperti surat-surat kabar, koran, majalah, dll. Munculnya majalah-majalah bertemakan politik mewarnai peristiwa Revolusi Amerika saat itu, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya yang mempengaruhi sejarah kehidupan masyarakat. Isi dari media cetak memang sejak dulu –hingga kini- banyak dipengaruhi oleh berbagai isu penting mengenai peristiwa yang terjadi. Hal inilah yang memunculkan jurnalisme media cetak. Pada akhirnya, perkembangan media cetak seperti majalah tidak melulu berisikan dunia perpolitikan, namun juga tentang kesenian, kebudayaan, cerita pendek, kesusasteraan, atau artikel-artikel opini. Sebagian dari majalah yang terbit sejak zaman dulu, masih ada yang bertahan hingga kini karena kepercayaan masyarakat atas kualitas isi media.
Sejarah koran merupakan sejarah tentang ide kita tentang bagaimana tercetusnya jurnalis.koran selalu harus mengandalkan kompromi dengan keadaan komersial dan kekuatan politik.tapi,sejarahnya lebih menuju kepada evolusi dari kebebasan percetakan dari orang-orang eropa asli dan orang-orang revolusi Amerika.banyak editor dan penulis yang bekerja keras demi mengejar perkembangan pemerintahan dan komersial dari tahun ke tahun.dan cerita mereka lebih mudah untuk dipahami.oleh jalan dan fungsi dari jurnalis pada zaman sekarang ini.dalam sejarah koran,kita dapat melihat jurnalis dan pengoperasian media yang berkembang pesat pada tanggung jawab sosial.serta menciptakan praktek jurnalistik yang lebih baik.
Perkembangan teknologi media juga turut mempengaruhi format atau bentuk-bentuk yang muncul di media. Misalkan, dalam bidang periklanan. Dulu, ketika teknologi media cetak belum berkembang, suatu iklan produk dibuat dengan menggunakan teknologi mesin tik, sedangkan gambar-gambar iklan produk tersebut dibuat secara manual dengan menggunakan pena. Bagaimana dengan sekarang? Perkembangan teknologi sekarang memudahkan orang untuk membuat iklan dengan lebih atraktif. Menggunakan teknologi komputer, iklan suatu produk dapat didesain dengan menggunakan grafis dan dicetak menggunakan printer. Akan tetapi, perkembangan teknologi tidak mempengaruhi isi dari apa yang muncul di media. Misalkan, bagaimana isi berita atau iklan tidak ada yang berubah, kecuali bentuk atau formatnya. Penemuan Johannes Gutenberg pada tahun 1455 membawa perubahan signifikan bagi masyarakat, terutama Eropa pada saat itu. Perkembangan media cetak, terutama dalam pembuatan buku, terasa lebih mudah dan murah. Selain itu, buku-buku tidak perlu ditulis ulang dengan waktu yang sangat lama. Dengan begitu, ilmu pengetahuan menjadi lebih cepat berkembang. Karena buku-buku catatan lebih mudah didapatkan masyarakat dan pendidikan pun mejadi lebih merata. Dunia percetakan yang berkembang ini juga mempengaruhi penyebaran agama karena jumlah ketersediaan kitab-kitab suci yang makin banyak. Selain itu, sirkulasi informasi seputar bidang sosial, ekonomi, dan politik juga meningkat seiring dengan perkembangan teknologi percetakan.
Perkembangan teknologi media cetak berkaitan dengan perkembangan media cetak itu sendiri seperti surat-surat kabar, koran, majalah, dll. Munculnya majalah-majalah bertemakan politik mewarnai peristiwa Revolusi Amerika saat itu, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya yang mempengaruhi sejarah kehidupan masyarakat. Isi dari media cetak memang sejak dulu –hingga kini- banyak dipengaruhi oleh berbagai isu penting mengenai peristiwa yang terjadi. Hal inilah yang memunculkan jurnalisme media cetak. Pada akhirnya, perkembangan media cetak seperti majalah tidak melulu berisikan dunia perpolitikan, namun juga tentang kesenian, kebudayaan, cerita pendek, kesusasteraan, atau artikel-artikel opini. Sebagian dari majalah yang terbit sejak zaman dulu, masih ada yang bertahan hingga kini karena kepercayaan masyarakat atas kualitas isi media.
Sejarah koran merupakan sejarah tentang ide kita tentang bagaimana tercetusnya jurnalis.koran selalu harus mengandalkan kompromi dengan keadaan komersial dan kekuatan politik.tapi,sejarahnya lebih menuju kepada evolusi dari kebebasan percetakan dari orang-orang eropa asli dan orang-orang revolusi Amerika.banyak editor dan penulis yang bekerja keras demi mengejar perkembangan pemerintahan dan komersial dari tahun ke tahun.dan cerita mereka lebih mudah untuk dipahami.oleh jalan dan fungsi dari jurnalis pada zaman sekarang ini.dalam sejarah koran,kita dapat melihat jurnalis dan pengoperasian media yang berkembang pesat pada tanggung jawab sosial.serta menciptakan praktek jurnalistik yang lebih baik.
Penciptaan Koran sebelum ditemukannya
koran,orang-orang mengenal adanya surat kabar.medieval banks dipublikasikan
oleh surat kabar finansial dan pusat surat kabar.news sheet yang tidak
beraturan di Holland,Great Britain,dan perancis pada tahun 1618 menyajikan
berita-berita tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di manca negara.sebaik
seperti komersial dan isu-isu ekonomi.surat kabar ini disebut CORANTOS.yang
dirubah secara bertahab oleh daily report diurnos.dan memfokuskan pada
peristiwa-peristiwa domestik (Stephen 1989).
Kebebasan percetakan telah terorganisasi di US di constitutional convesion.tujuannya untuk melindungi kebebasan berbicara dan hasil dari percetakan pada pengoreksian pertama untuk konstitusi dikatakan :
Perjanjian tidak akan menghasilkan hukum penghormatan atas organisasi keagamaan atau larangan untuk melakukan pelatihan bebas,kebebasan berbicara dan mencetak,ataupun orang-orang dapat mewujudkan kebebasan bersama,dan juga untuk tulisan pemerintah yang digunakan untuk membenarkan complain-complain.
Jadi,kekuatan pendirian ini dibebaskan untuk percetakan.maka dengan pesatnya diusahakan untuk menyelesaikan seditious speech.pada tahun 1978,menggunakan aktivitas seperti alien dan sedition.dan beberapa penulis serta editor koran diganti secara berangsur-angsur pada tahun 1978-1800.bagaimanapun,ketika aktivitas mereka lumpuh pada tahun 1800.meraka tidak memperbaikinya karena kesepakatan umum telah tumbuh untuk kebebasan dalam percetakan.
Surat kabar atau biasa disebut koran merupakan salah satu media jurnalisme cetak berisikan artikel-artikel yang memuat tulisan tentang peristiwa atau berita penting terhangat seputar kehidupan manusia. Kadang-kadang terdapat artikel tertentu pada koran yang isinya mengkritik pemerintahan, entah itu kinerja pemerintah atau baik-buruknya sistem pemerintahan dijalankan.
Kebebasan percetakan telah terorganisasi di US di constitutional convesion.tujuannya untuk melindungi kebebasan berbicara dan hasil dari percetakan pada pengoreksian pertama untuk konstitusi dikatakan :
Perjanjian tidak akan menghasilkan hukum penghormatan atas organisasi keagamaan atau larangan untuk melakukan pelatihan bebas,kebebasan berbicara dan mencetak,ataupun orang-orang dapat mewujudkan kebebasan bersama,dan juga untuk tulisan pemerintah yang digunakan untuk membenarkan complain-complain.
Jadi,kekuatan pendirian ini dibebaskan untuk percetakan.maka dengan pesatnya diusahakan untuk menyelesaikan seditious speech.pada tahun 1978,menggunakan aktivitas seperti alien dan sedition.dan beberapa penulis serta editor koran diganti secara berangsur-angsur pada tahun 1978-1800.bagaimanapun,ketika aktivitas mereka lumpuh pada tahun 1800.meraka tidak memperbaikinya karena kesepakatan umum telah tumbuh untuk kebebasan dalam percetakan.
Surat kabar atau biasa disebut koran merupakan salah satu media jurnalisme cetak berisikan artikel-artikel yang memuat tulisan tentang peristiwa atau berita penting terhangat seputar kehidupan manusia. Kadang-kadang terdapat artikel tertentu pada koran yang isinya mengkritik pemerintahan, entah itu kinerja pemerintah atau baik-buruknya sistem pemerintahan dijalankan.
Pada
zaman dahulu ketika belum ada freedom of the press dan freedom of the speech,
pemerintah begitu mengawasi isi media. Kritik-kritik terhadap pemerintah yang
dimuat di artikel akan ditanggapi dengan pemberedelan surat kabar yang memuat
tulisan atau penangkapan sang jurnalis. Karena mengkritik pemerintah dianggap
merupakan suatu tindakan kriminal. Namun justru artikel-artikel yang memuat
kritikan itulah yang dapat membuka mata masyarakat sehingga memungkinkan
terjadinya revolusi. Tidak hanya kritikan surat kabar yang bisa mendapat
kecaman dari pemerintah, tapi juga tulisan-tulisan yang memuat dokumen-dokumen
penting yang bisa jadi merupakan bukti bagaimana kinerja pemerintah, berbagai
skandal dan korupsi pemerintah, atau strategi yang dijalankan pemerintah untuk
tujuan tertentu, kesemuanya dipaparkan sesuai dengan dokumen yang dimiliki oleh
surat kabar.
Berbagai peristiwa penting dunia juga turut mempengaruhi ideologi jurnalisme suatu surat kabar. Perang dingin antara Amerika Serikat yang mengusung liberalisme dengan Uni Soviet dengan paham komunismenya memecah belah berbagai negara di dunia menjadi tiga kubu, yaitu Blok Barat, Blok Timur, dan Blok Netral. Bagaimana isi stau tampilan msing-masing surat kabar pun berbeda tergantung dari ideologi yang diusung oleh surat kabar tersebut.
Berbagai peristiwa penting dunia juga turut mempengaruhi ideologi jurnalisme suatu surat kabar. Perang dingin antara Amerika Serikat yang mengusung liberalisme dengan Uni Soviet dengan paham komunismenya memecah belah berbagai negara di dunia menjadi tiga kubu, yaitu Blok Barat, Blok Timur, dan Blok Netral. Bagaimana isi stau tampilan msing-masing surat kabar pun berbeda tergantung dari ideologi yang diusung oleh surat kabar tersebut.
Perkembangan
teknologi media cetak memang memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi,
namun di satu sisi juga memunculkan suatu masalah baru. Ideologi liberalisme
yang berkembang melahirkan adanya freedom of the press, freedom of the speech,
dan freedom of expression. Dengan begitu isi dari media yang muncul tidak dapat
dikontrol. Padahal media sering memuat peristiwa-peristiwa yang terkait isu-isu
penting yang sensitif, seperti agama, suku, dan ras. Selain itu, hal-hal yang
dianggap tabu oleh masyarakat, seperti yang berbau seksual misalkan, lebih
mudah diakses oleh anak-anak di bawah umur. THE HISTORY Buku, majalah dan surat
kabar adalah sumber-sumber informasi yang banyak digunakan orang-orang untuk
mengembangkan pengetahuan yang ada di dalam dirinya. Pertumbuhan literatur yang
cukup pesat di tahun 1400an di negara-negara Eropa berhubungan erat dengan
pertumbuhan dunia cetak di negara-negara lain. Pada awalnya, media-media
seperti buku, majalah dan surat kabar dimulai dengan masuknya kertas oleh
pedagang - pedagang Arab. Merekalah orang-orang yang memperkenalkan benda
tersebut ke dunia Barat. Johannes Guttenburg adalah tokoh dibalik pesatnya
dunia percetakan dengan penemuan movable type-nya. Bisa dibilang percetakan
yang berkembang hingga saat ini dengan alat-alat yang ada merupakan hasil jerih
payah penemuan alatnya tersebut. Rotary press, mesin linotype dan berlanjut
pada penemuan komputer merupakan alat-alat yang mendukung perkembangan
percetakan di dunia ini. Kemudian teknologi fotokopi pun datang dengan mesinnya
yang dapat menghasilkan tiruan datadata atau berkas-berkas dalam waktu cepat.
Ingatkah Anda dengan telegraf ? Alat ini pun menjadi alat bantu manusia dalam
memberi pesan yang pada jaman dulu tidak mudah dilakukan dalam waktu yang cepat.dan
waktu yang lama. Jurnalis berita pun merasa terbantu dengan adanya alat ini
sehingga mereka dapat mengumpulkan berita dengan tepat. Lalu muncullah telepon
yang lebih efisien dan praktis diikuti media-media lain seperti televisi,
radio, internet dan sebagainya. Jurnalisme pun bermunculan jenisnya seiring
dengan media yang berkembang pula pada saat itu. Adanya era jurnalisme
diiringi dengan perkembangan media yang dapat dipakai. Istilah – istilah
jurnalisme seperti yellow journalism,professional journalism,public journalism
sampai dengan participatory journalism pun muncul dengan cirricirinya
masing-masing.
Era
jurnalisme itulah yang mengiringi perkembangan media yang disebut surat kabar,
buku dan majalah. Majalah contohnya pada saat sekarang ini mempunyai khalayak
target mereka masing-masing. Majalah untuk wanita seperti
Bazaar,Cosmopolitan,Nova,dan Femina.majalah untuk pria seperti MenRsquo’s
Health, majalah untuk remaja seperti Hai,Aneka Yes,Gadis,dan Go Girl. Semuanya
itu memiliki segmennya masing-masing secara spesifik. Buku dan surat kabar pun
juga kurang lebih sama dalam khalayak targetnya masing-masing.Jakarta Post
contohnya surat kabar untuk para ekspatriat yang tinggal di Indonesia
membuktikan betapa spesifiknya target atau segmen suatu surat kabar. PRINT VS
ONLINE Media-media cetak yang berasal dari media tradisional memang berbeda
apabila dibandingkan dengan media-media modern yang berbasis online pada saat
sekarang ini.
Sejalan
dengan perkembangan dunia komputer, khususnya internet, media-media lama pun
mulai melebarkan sayap ke media-media modern. Sebut saja sekarang kita bisa
mengakses berita surat kabar KOMPAS melalui KOMPAS online. Kemudian ada lagi
situs-situs seperti www.tempo interaktif.com,www.mediaindonesia.com dan
sebagainya yang digunakan orang-orang untuk masyarakat luas sebagai pengganti
media cetak lama. Pertumbuhan teknologi memang berpengaruh pada pertumbuhan
informasi yang banyak dibutuhkan masyarakat banyak dalam waktu cepat dan
efisien. Meskipun begitu, media-media cetak lama juga masih digemari oleh
banyak orang. Tidak semua orang pun suka dan bisa dengan teknologi internet
yang ada saat ini. Pertarungan antara media cetak biasa dan media online pun
menjadi sangat kompetitif dimana bisnis media berlaku di dalam hal ini. MEDIA GROUP
BUSINESS VS MEDIA LITERACY ‘Melek media’ atau literasi media merupakan hal yang
juga penting seiring perkembangan media dan teknologinya.
Masyarakat
terkadang masih mudah untuk ‘ditipu’ oleh isi atau konten dari media-media yang
ada. Contohnya televisi yang marak dengan tayangan-tayangan yang tidak mendidik
seperti sinetron-sinetron murahan, kekerasan dan banyak lagi yang lainnya.
Masyarakat sebagai penonton terkadang tidak dapat berpikir jernih sehingga
percaya dengan apa yang ditampilkan sebagai suatu kenyataan.
Oleh
karena itu media literasi menjadi hal yang sangat penting dalam mencegah
hal-hal buruk terjadi. Selain itu, media-media sekarang pun sering bentrok
dengan kepentingan bisnis dimana selera masyarakat sangat menentukan, apa yang
laku itulah yang dijual, bukan apa yang perlu dan memiliki kualitas tayangan
yang bagus. Sebuah perusahaan sekarang dapat memiliki dua atau tiga media dalam
satu payung. Media tersebut bisa berbeda jenisnya. Contoh Gramedia grup yang
memiliki Trans 7 dan buku-buku Gramedia. Media-media tersebut melakukan
bisnisnya dalam wilayah masing-masing yang terkadang mudah terpengaruh dengan
selera pasar. Sedangkan yang diutamakan dalam hal ini keuntungan perusahaan.
Perkembangan
bisnis media memang harus diiringi dengan siapnya kualitas pelaku-pelaku media
di dalamnya yang juga gabungan dari kaum idealis dan kapitalis. Melalui uraian
di atas, era globalisasi saat sekarang ini pun menyebabkan semua hal dapat
terjadi dalam dunia media, khususnya perkembangan media dalam menyampaikan
pesan atau informasi.
BAGIAN 3 : Percetakan Buku
Percetakan (printing) merupakan teknologi atau
seni yang memproduksi salinan dari sebuah image dengan sangat cepat, seperti
kata-kata atau gambar-gambar di atas kertas, atau kain. Setiap harinya,
milyaran bahan cetak diproduksi, termasuk buku, kalender, buletin, majalah,
surat kabar, poster, undangan pernikahan, perangko, kertas dinding, dan bahan
kain. Ini karena hasil percetakandapat
dengan cepat mengomunikasikan suatu pemikiran dan informasi kepada jutaan
orang. Percetakan dianggap sebagai salah satu penemuan
yang paling penting dan berpengaruh di dalam sejarah peradaban manusia.
Sejak pertengahan 1400-an hingga awal 1900-an, percetakan merupakan satu-satunya bentuk
komunikasi massa. Pendidikan bergantung pada ketersedian bahan bacaan, bahkan
setelah penemuan-penemuan seperti radio, televisi, dan gambar bergerak, hasil
dari media cetak tetap menjadi sumber informasi utama bagi dunia.Pada masa
sekarang ini, percetakan merupakan industri penting di setiap
negara maju di dunia.
Percetakan : Proses
dan Tahapannya
Sebelum produk percetakan siap diterbitkan lalu dipasarkan,
produk tersebut harus melalui rangkaian tahapan yang termasuk di dalamnya typesetting, persiapan seni
gambar (art work preparation), pemasangan gambar (image assembly), platemaking, dan operasi
penyelesaian (finishing operation).
Typesetting
Setiap karakter yang dicetak diciptakan dari type.Setiap karakter huruf
cetak mewakili satu huruf, nomor, atau tanda baca. Typesetting adalah tahap pertama dalam proses percetakan. Inilah metode di
mana kata-kata (disebut salinan) diubah menjadi corak yang sesuai untuk proses
percetakan. Kini, kebanyakan huruf cetak disesuaikan oleh komputer. Typesetting modern disebut juga phototypesetting atau komposisi komputer.Komputer telah
merevolusi industri typesetting. Dulu, percetakan surat kabar harus mengatur setiap
karakter secara manual setiap individu huruf cetak, namun kini seorang reporter
bisa mengetik cerita menggunakan keyboard komputer dan mengirimnya secara
elektronik ke mesin typesetting otomatis. Mesin-mesin ini mampu mengatur tipe
pada kecepatan 10.000 karakter per detik.
Pada phototypestting, setiap karakter typeset diciptakan dari
master image dari karakter tersebut. Master image disimpan baik secara
fotografis maupun sebagai informasi digital didalam komputer.
Image Assembly
(Pengaturan gambar)
Saat huruf cetak telah siap, maka akan dikombinasikan dengan
ilustrasi dan kemudian diletakkan pada posisinya di halaman. Proses ini disebut
layout. Film dari huruf cetak dikombinasikan dengan film dari ilustrasi didalam
proses yang dinamakan stripping.
Kombinasi akhir setiap film dari setiap halaman digunakan untuk platemaking.
Satu plat percetakan biasanya mengandung beberapa image
dari berbagai halaman berbeda. Film-film final dari semua halaman diposisikan
diatas plat sehingga halaman-halaman tersebut berada dalam urutan yang benar
setelah lembaran cetakan dicetak dan dilipat. Proses ini disebut sebagai imposition stripping.
Platemaking (Pembuatan
Plat)
Setelah semua lembaran salinan typeset dan artwork telah
dipasang menjadi layouts, proof dibuat untuk memastikan semua bagian dan warna
ada dalam tempat yang sesuai. Proof memberikan kesempatan pada pelanggan untuk
menilai adanya kesalahan dan untuk melihat bagaimana hasil cetakan akan
terlihat nantinya.
Akhirnya, layout yang dikoreksi (flats) digunakan untuk
membuat plat darimana gambar akan dicetak. Plat ini dibuat dari substansi keras
seperti logam, karet, atau plastik. Gambar yang hendak dicetak ditransfer ke
plat sekaligus dengan cara yang berbeda-beda. Gambar akan tercetak ketika plat
yang telah ditintai menekan kertas atau material lain.
Printing Presses
(Mesin Pencetak)
Saat plat percetakan telah dibuat, plat akan diletakkan
pada mesin yang dinamakan presses yang digunakan untuk mencetak pada
kertas atau material lainnya. Mesin percetakan melakukan beberapa fungsi
otomatis: Presses menintakan plat; meletakkan kertas atau bahan lain ke plat:
mencetak image dengan mentransfer tinta dari plat ke kertas atau material lain;
dan melekatkan bagian-bagian yang tercetak. Beberapa presses, disebut
perfecting presses, mampu memcetak kedua sisi kertas pada saat yang bersamaan.
Presses bisa merupakan sheet-fed (menggunakan satu sheet pada satu
waktu) atau web-fed (menggunakan rol yang berkesambungan,
atau web dari kertas atau material lain.) Presses bisa mencetak satu warna atau
beberapa warna.Pada percetakan multiwarna, setiap warna membutuhkan unit percetakan yang terpisah, masing-masing memiliki
plat dan tintanya sendiri.
Ada banyak macam presses yang berbeda, tetapi semua itu hanya
terdiri atas tiga kategori dasar: platen (permukaan rata) presses; presses
silinder; dan rotary (gerakan memutar) presses. Dari ketiga kategori ini,
rotary presses merupakan jenis yang paling sering digunakan saat ini.
Penyelesaian dan
Penjilidan
Setelah material selesai dicetak, material biasanya melewati
operasi akhir untuk menjadi produk yang telah selesai. Beberapa cetakan
lembaran, seperti poster dan alat tulis menulis kantor, bisa langsung
dikirimkan tanpa proses yang lebih lanjut. Bagaimanapun juga, kebanyakan produk
yang dicetak dalam ukuran besar terdiri atas beberapa gambar yang
terpisah.Setelah lembaran ini dicetak dan dilipat, barang-barang ini disebut
sebagai signatures. Signature disusun sesuai urutannya,
dibatasai, dan dipotong.Pekerjaan ini memerlukan pelipatan dan memotong
signatures, atau membuat macam dari paket khusus dan material periklanan,
disebut juga finishing. Prosedur penjahitan, penjepretan
(stapling), atau pengeleman halaman ke punggung (untuk membuat material seperti
buku, majalah, dan katalog) disebut sebagai binding.
Ada banyak metode percetakan yang berbeda, tetapi hanya tiga
yang biasa digunakan secara umum.Perbedaan paling menonjol adalah mengenai tipe
dari plat, atau permukaan pencetakan. Mereka menggunakan: percetakan letterpress dilakukan dengan permukaan
pencetakan yang timbul; litografi dilakukan dari permukaan pencetakan datar;
dan gravure dilakukan dari permukaan pencetakan yang cekung kedalam.
Percetakan Letterpress
Letterpress atau percetakan bergambar timbul merupakan metode
percetakan yang paling tua. Contoh sederhana dari prinsip letterpress adalah
cap karet. Image yang hendak dicetak diukir pada sebuah karet datar,
meninggalkan image yang timbul pada permukaan karet. Ketika tinta diaplikasi
pada permukaan timbul ini kemudian ditekankan pada kertas atau material lain
maka gambar akan tercetak.
Orang China menggunakan relief method ini ketika mereka
menciptakan Diamond Sutra sebagai buku pertama yang pernah
dicetak.Ini dilakukan dengan mengukir aksara China pada blok-blok kayu.Tinta
kemudian diaplikasi pada karakter yang timbul, kemudian ditekankan dengan
tangan pada kertas mulberry-bark.Kebanyakan sejarawan percaya bahwa Johann
Gutenberg dari Mainz, Jerman merupakan penemu prosespercetakan letterpress seperti yang kita ketahui
sekarang.Gutenberg tidak menggunakan metode tangan dan balok.Sekitar tahun
1440, dia menemukan sebuah cetakan tangan untuk membuat potongan individual
tipe dari timah leleh dan material lainnya. Cetakan ini mampu membuat banyak
salinan identik dari karakter yang sama dan semua karakter dapat dibuat dari
cetakan dalam ukuran yang sama yang menjadikannya tersusun dan cocok satu sama
lain dengan akurat. Karena potongan logam ini dapat digunakan kembali dan
digerakkan maka penemuan ini disebut juga moveable type.Metode percetakan ini disebut sebagai letterpress karena
mencetak huruf-huruf individual dalam sekali tekan.
Letterpress Plates
(Plat Letterpress)
Kebanyakan plat yang digunakan untuk proses percetakan letterpress sebenarnya merupakan plat
duplikat atau copy dari plat original. Plat original terbuat dari lembaran
datar dari zinc, magnesium, atau tembaga yang telah dibalut dengan bahan kimia
bersensitivitaskan cahaya. Setelah disingkapkan ke cahaya melalui film negatif,
bahan kimia akan menghilang pada daerah non-image yang tidak terekspos,
meninggalkan image yang hendak dicetak timbul diatas permukaan. Plat-plat
original ini disebut engravings yang digunakan untuk menduplikat plat.
Ada empat jenis plat duplikat yang umumnya digunakan untuk
percetakan letterpress, yaitu electrotypes, stereotypes, plat plastik, dan plat
karet.
Litografi (Percetakan
Offset)
Dalam litografi, image dicetak dari sebuah permukaan datar
daripada permukaan timbul. Proses ini berdasarkan prinsip bahwa minyak (lemak)
dan air tidak akan tercampur. Ketika litogrfi ditemukan pada tahun 1798 oleh
Aloys Senefelder di Munich, Jerman, itu merupakan perkembangan percetakan yang signifikan dalam lebih dari 350
tahun terakhir. Hari ini kebanyakan barang dicetak dengan litografi daripada
metode yang lain.
Litografi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani: lithos dan graphos,
yang sama-sama memiliki arti “menulis di atas batu.” Senefelder menggunakan
krayon berminyak atau suatu cairan untuk menggambarkan ilustrasi di atas sebuah
batu datar.Dia kemudian membasahi seluruh bagian batu dengan air.Ilustrasi dari
minyak tersebut menolak airnya (air tidak mau melengket pada minyak).Akan
tetapi, sisa bagian batu yang merupakan daerah non-gambar menerima airnya dan
tetap basah.Ketika Senefelder menaruh tinta berbahan dasar minyak di atas batu,
tinta tersebut menempel pada gambar yang berasal dari minyak, namun tidak pada
daerah yang basah.Ketika dia menekankan sebuah kertas pada batu tersebut,
Senefelder mencetak litografi yang pertama.
Percetakan Gravure
Gravure merupakan suatu proses intaglio. Kata intaglio berasal dari bahasa Italia yang
memiliki arti mengukir atau memahat.Dalam percetakan gravure, image dicetak dari suatu
cekungan, bukan pada permukaan datar atau timbul.Gravure berkembang dari seni
memahat, sebuah metode percetakan ilustrasi yang ditemukan di Jerman
sekitar tahun 1476.
Sebuah pemahatan dibuat dengan pengukiran gambar dengan
tangan ke dalam sebuat plat logam datar menggunakan instrumen-instrumen tajam.
Plat dilapis dengan tinta. Ketika pemahat mengelap bersih permukaan plat, sisa
tinta akan terjebak pada cekungan gambar tersebut. Kertas kemudian akan
ditempelkan pada permukaan plat dan menyerap sisa tinta yang berada di bawah
permukaan plat lalu gambar tercetak.
Percetakan Gravure
bekerja sesuai dengan prinsip pemahatan.Bagaimanapun juga, plat dibuat secara
fotomekanik daripada diukir dengan tangan. Proses tersebut berkembang pada
tahun 1878 oleh Karl Klic, seorang seniman Czech yzng menggunakan proses
tersebut untuk membuat produksi karya seni berkualitas tinggi berkali-kali.
Metode Percetakan Lain
Letterpress, litografi, dan gravure telah menjadi metode percetakan tradisional yang paling umum
digunakan.Akan tetapi, teknologi dan peralatan yang maju belakangan ini telah
memopulerkan beberapa metode lainnya, termasuk Screen Printing, Flexography,
Heat Transfer Printing, dan Fotokopi.
Screen Printing
Disebut juga silk screening atau serigraphy, percetakan layar dilakukan dengan layar halus,
biasanya terbuat dari kawat atau nilon yang dipasang pada suatu bingkai. Sebuah
stensil diproduksi di atas layar untuk menutup area nongambar.(Image yang hendak
dicetak dipotong dari atau diekspos ke stensil.)Tinta diperas melalui stensil
dan layar ke atas bahan kain, kertas, atau bahan lainnya.
Karena tinta yang digunakan pada screen printing lebih banyak
daripada metode percetakan lain, cetakan layar biasanya harus dikeringkan
dahulu melalui pengering tinta sebelum dilekatkan. Proses ini sering digunakan
dalam pembuatan cetakan seni, stiker decal, kartu ucapan, penyampulan, dan
banyak produk lainnya.
Flexography
Flexography adalah suatu bentuk dari percetakan letterpress
yang menggunakan web-fed rotary press. Proses ini meggunakan plat karet atau
plastik yang elastis dan tinta yang tidak gampang luntur. Flexography merupakan
salah satu metode percetakan paling sederhana dan semakin banyak digunakan
dalam percetakan surat kabar. Proses ini diperkirakan akan menggantikan metode
letterpress dalam percetakan surat kabar.
Heat Transfer Printing
Pada heat transfer printing, image pertama akan dicetak pada
kertas dengan tinta khusus. Image yang telah ditintai kemudian ditransfer ke
bahan kain atau material lain dengan menggunakan panas dan tekanan (biasanya
ada unsur besi yang digunakan).Kaos biasanya dicetak dengan metode heat
transfer.
Fotokopi
Fotokopi juga dikenal sebagai xerography.Ini merupakan metode percetakan yang cepat dan ekonomis yang digunakan
berbagai bisnis untuk menyalin cepat surat-surat dan memoranda kantoran.
Fotokopi bekerja atas kelistrikan statik.Sebuah silinder
rotasi, dibalut dengan selenium (elemen non-logam) dan dipacu dengan listrik
statik yang berfungsi sebagai plat pencetak.Selenium tidak terpacu pada area
non-gambar ketika terekspos cahaya.Image, cahaya diproyeksikan melalui sebuah
lensa kepada silinder, menahan energi.Secara negatif, bubuk hitam yang dipacu
tertarik kepada energi positif yang dipacu pada area bergambar pada
silinder.Ketika kertas melewati silinder, kertas menerima image dari bubuk
hitam.Kertas yang terbubuk lalu dihangatkan untuk membuat bubuk menempel ke
kertas. Demikianlah proses dan tahapan percetakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar