Errne Dwi P
Cara membuat layout buku
Pada kesempatan kali ini kami akan
berbagi tentang cara membuat layout
buku.
Layouting adalah salah satu proses
sebelum buku diterbitkan. Layouting adalah proses penataan letak sebuah naskah
untuk diperindah secara visual dalam bentuk asli sebuah buku.
Banyak aplikasi atau software yang biasa digunakan untuk melayout sebuah buku. Yang paling sering digunakan untuk layout professional adalah software Adobe InDesign.
Banyak aplikasi atau software yang biasa digunakan untuk melayout sebuah buku. Yang paling sering digunakan untuk layout professional adalah software Adobe InDesign.
Namun bagi kamu, terutama pelaku
self-publishing yang tidak memiliki software tersebut, kamu bisa melayout
sendiri naskah kamu menggunakan Microsoft Word.
Bagaimana cara membuat layout buku menggunakan Microsoft Word?
Berikut kami berikan
langkah-langkahnya :
- Buka file .doc /.docx (naskah
kamu) di Ms. Word.
- Klik Tab Page Layout lalu dibagian page
setup, lalu klik tanda panah kecil di sudut kanan bawah.
- Pada Multiple Page pilihlah Book Fold.
Perhatikan, Orientation akan berubah secara otomatis dari Portrait menjadi Landspace.
Margins akan berubah dari Left dan Right menjadi Inside dan Outside.
Inside adalah batas antara tepi tulisan bagian dalam buku dengan lipatan atau bagian buku yang dijilid.
Sedangkan outside adalah tepi bagian luar buku. Isikan masing-masing margin dengan angka 1 sampai 1,5 cm. - Pada tab Paper pilihlah kertas A4.
Lalu klik OK.
Pengaturan ini menyebabkan ukuran halaman menjadi A5 atau separuh dari A4. Ukuran A5 adalah ukuran separuh dari A4.
Ukuran font untuk halaman A5
idealnya adalah 10 pt, beberapa font lain ada yang sesuai dengan 9 pt atau 11
pt, dengan line spacing 1 hingga 1,15.
Jangan lupa, untuk
halaman ganjil harus selalu di sisi kanan. Sedangkan untuk
halaman genap selalu di sisi kiri. Pastikan jumlah
halaman keseluruhan adalah genap. Lebih baik lagi kalau banyaknya halaman
adalah kelipatan empat, misalkan 4, 16, 20, dst.
5. Klik Ok dan selesai, layout naskah kamu sekarang sudah berubah
menjadi tampilan sebuah buku. Silakan kamu simpan dalam bentuk .pdf.
Itulah cara membuat layout buku
dengan sederhana. Untuk layout buku yang sempurna dengan menambahkan berbagai
macam tampilan menarik di dalamnya, kamu bisa coba menggunakan Adobe InDesign.
Jika kamu masih bingung atau tidak
yakin dengan hasil layoutmu, terutama para pelaku self-publishing, kamu bisa
menggunakan jasa layout kami. Jasa layout termurah yang pernah ada.
Silakan baca lebih lengkap disini. Jasa layout buku termurah.
Silakan baca lebih lengkap disini. Jasa layout buku termurah.
Sekian tips kami tentang cara membuat layout buku.
Salam
kreatif,
https://malkasmedia.wordpress.com/2015/05/19/cara-membuat-layout-buku/
M. Raditya
CARA MEMBUAT LAYOUT BUKU (Season 1)
Foto milik pribadi
KOMUNIKASI-GRAFIS
Buku adalah jendela dunia. Keberadaan buku sebagai media informasi dan ilmu masih diakui peranannya hingga sekarang. Walau dunia teknologi telah berkembang semakin pesat hingga muncullah e-book dengan variasi harga berbeda bahkan banyak pula yang menawarkan free, namun buku tetap saja digemari dan memiliki target pasarnya sendiri.
Buku adalah jendela dunia. Keberadaan buku sebagai media informasi dan ilmu masih diakui peranannya hingga sekarang. Walau dunia teknologi telah berkembang semakin pesat hingga muncullah e-book dengan variasi harga berbeda bahkan banyak pula yang menawarkan free, namun buku tetap saja digemari dan memiliki target pasarnya sendiri.
Nah, pernah ngga sih memikirkan bagaimana
proses pembuatan buku itu? Simak lebih lanjut yuk.
Desain Grafis (Graphic Design) dalam dunia grafika Indonesia lebih dikenal sebagai Perwajahan. Perwajahan dari asal kata wajah (frontal), ialah sesuatu yang bernilai positif. Perwajahan merupakan kegiatan melalui rancangan dengan segala aspeknya untuk menghasilkan suatu barang cetakan yang diharapkan.
Sesuai fungsinya, Perwajahan memiliki tujuan:
1. Agar barang cetakan sebagai sarana komunikasi akan lebih efektif.
2. Barang sebagai produk komersial harus sukses.
Perwajahan merupakan gabungan antara komunikasi dengan kreasi/daya cipta, maka akan lebih tepat disebut Komunikasi Grafika. Komunikasi Grafika sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. Setiap manusia berbuat sesuatu, berkreasi serta dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Semua itu terjadi sebagai akibat adanya bentuk kata-kata yang tercetak.
Desain Grafis (Graphic Design) dalam dunia grafika Indonesia lebih dikenal sebagai Perwajahan. Perwajahan dari asal kata wajah (frontal), ialah sesuatu yang bernilai positif. Perwajahan merupakan kegiatan melalui rancangan dengan segala aspeknya untuk menghasilkan suatu barang cetakan yang diharapkan.
Sesuai fungsinya, Perwajahan memiliki tujuan:
1. Agar barang cetakan sebagai sarana komunikasi akan lebih efektif.
2. Barang sebagai produk komersial harus sukses.
Perwajahan merupakan gabungan antara komunikasi dengan kreasi/daya cipta, maka akan lebih tepat disebut Komunikasi Grafika. Komunikasi Grafika sebagai urat nadi kehidupan ekonomi, sosial, politik dan kebudayaan. Setiap manusia berbuat sesuatu, berkreasi serta dipengaruhi oleh tindakan orang lain. Semua itu terjadi sebagai akibat adanya bentuk kata-kata yang tercetak.
Unsur-unsur komunikasi grafika, terdiri dari:
1.
Sumber, pihak yang oleh penerima
diterima sebagai pengirim pesan. Tugas sumber adalah menginformasikan,
mengubah/memperkuat sikap penerima untuk mencapai keberhasilan dalam
komunikasi tercetak. Sumber harus mempelajari segala sesuatu mengenal orang,
lingkungan sosial, sikap dan peranannya.
2.
Pesan, meliputi penggunaan lambang verbal
(kata-kata) yang grafis/ilutrasi untuk mengungkapkan arti. Pesan,
berisi gagasan yang disajikan secara tepat haruslah benar-benar dikuasai,
misalnya melalui komunikasi tatap muka/lisan, cenderung menilai sumber dari
cara berbicara, cara berpakaian dsb. Apa yang diperoleh akan masuk melalui
beberapa alat indera kita yang kemudian diubah menjadi lambang-lambang.
dalam isyarat tercetak, makna pesan diberikan melalui penglihatan.
3.
Saluran/Media, sarana untuk membawa pesan,
misalnya: Surat Kabar, Majalah, Poster, dsb. Saluran/Media dapat
merupakan sumber pemancar. Pesan-pesan dapat mempengaruhi sikap penerima baik
terhadap sesuatu yang dipesankan ataupun terhadap sumbernya, disamping itu
pula sikap penerima terhadap media dapat mempengaruhi sikap terhadap pesan,
sumber atau keduanya.
4.
Kebisingan (noise). Dalam
teori elektronika, kebisingan dapat mengakibatkan penyampaian isyarat/lambang
menjadi terganggu atau kurang efisien.
5.
Penerima. Sebagai penerima pesan yang
dalam situasi ini dapat menjadi sumber, seperti halnya sumber dapat menjadi
penerima pesan dari sumber lain.
6.
Umpan Balik. Tujuan umpan balik adalah
untuk menghasilkan tingkatan pengawasan atas proses komunikasi. Melalui umpan
balik, sumber akan memperoleh informasi mengenai reaksi penerima.
TATA-LETAK/LAYOUT
Dalam pembuatan buku, dikenal yang namanya layout/tata letak. Maksudnya ialah suatu usaha/perbuatan dalam menata dan memadukan unsur-unsur komunikasi grafis seperti gambar/ilustrasi, teks, grafik, tabel, caption, angka halaman, dan elemen lainnya menjadi suatu media komunikasi visual yang komunikatif dan estetik.
Membuat layout adalah proses merangkaikan unsur-unsur tertentu manjadi suatu susunan yang menyenangkan. Sesuai dengan unsurnya, layout haruslah dirancang dengan cermat.
Langkah-langkah yang harus ditempuh adalah berupa penyajian secara visual melalui proses pemikiran yang menghasilkan keputusan-keputusan tentang:
• Gagasan-gagasan, yang kemudian dinyatakan dengan kata-kata.
• Unsur-unsur yang akan dipakai.
• Pentingnya hubungan antara gagasan dan unsur secara relatif.
• Urutan penyajian.
Keputusan tersebut dipengaruhi oleh jenis produk yang dipromosikan, jenis konsumen serta tingkatan perhatian konsumen terhadap produknya. Hal ini akan mempengaruhi komposisi/susunan layout.
Bentuk dan visualisasi Layout antara lain:
1. Layout miniatur.
Layout miniatur dibuat lebih kecil dari ukuran sesungguhnya (sembarang), biasanya dalam skala perbandingan.
Keuntungan layout miniatur:
• Merupakan sarana ekonomis untuk menguji berbagai rancangan layout.
• Dikerjakan dengan cepat, perancang bebas berkreasi.
• Dalam proses pembuatannya dapat menimbulkan gagasan-gagasan baru yang lebih baik sebagai alternatif.
2. Layout kasar/sketsa.
Layout miniatur yang terbaik diperbesar menjadi layout kasar, sebesar ukuran sesungguhnya. Walaupun unsur-unsur divisualkan berupa skets secara kasar dan cepat. namun penempatan serta ukuran semua unsur haruslah sedemikian tepat sehingga dapat memperjelas pelaksanaannya. Layoutkasar dalam pengertiannya lebih sederhana dibandingkan dengan layout miniatur.
3. Layout komperhensif.
Layout komperhensif merupakan layout yang pasti, memperlihatkan bagaimana bentuk/wajah akhir suatu produk. Unsur-unsur tipologi, ilustrasi maupun warna divisualkan secara tepat baik jenis huruf, besar huruf, jenis ilustrasi serta warna yang akan digunakan.Visualisasi layout komperhensif hanya sekedar menunjukkan gambaran impresif/kesan pandangan sekilas, sehingga orang yang melihat dapat membayangkan bagaimana wujud akhir sebagai produk cetakan. Unsur teks maupun unsur lainnya dalam pembuatan layout komperhensif cukup menggunakan guntingan majalah atau koran bekas, diharapkan agar hemat biaya. Setelah layout komperhensif disetujui oleh pemesan yang bersangkutan, maka proses selanjutnya adalah pelaksanaan pembuatan gambar kerja (art work).
Dalam proses pembuatan layout, harus memperhatikan 6 faktor dasar-dasar pokok sebagai berikut:
1. Proporsi/Perbandingan
Proporsi
menunjukkan hubungan :
·
Antara suatu unsur dengan lainnnya atau dengan
layout keseluruhannya dalam hal ukuran atau bidang.
·
Antara dimensi layout dengan dimensi bagian-bagiannya.
2. Keseimbangan.
Keseimbangan akan terjadi bila unsur-unsur ditempatkan/disusun dengan
serasi sehingga bobot unsur-unsur tersebut memberi kesan mantap dan tepat.
Bobot itu dipengaruhi oleh ukuran, bentuk, warna serta kecerahan atau kegelapan.
Di dalam tampilan layout kita mengenal pusat optik, tempat
dalam suatu ruang yang bagi mata merupakan pusatnya. Letak pusat optik berada
sedikit di atas pusat matematika (kira-kira 1/20 x tinggi).
1.
Keseimbangan format (simetris) : Keseimbangan format
terbentuk oleh unsur-unsur yang sama pada kedua sisi di dalam suatu ruang.
2.
Keseimbangan informasi (asimetris): Unsur-unsur dari
berbagai bobot terbentuk seimbang di sekitar pusat optik.
3. Kontras.
Kontras digunakan untuk menyatakan sesuatu yang ingin
ditonjolkan. Kontras dapat dicapai dengan misalnya, mengganti ukuran, bentuk
nada, dan arah.
4. Irama.
Irama dapat dicapai dengan cara, pengulangan secara teratur
beberapa pola dalam rancangan seperti halnya dengan bentuk, nada atau warna.
Variasi bentuk yang tidak terlalu besar sehingga pembaca segera dapat
mengenali kesamaanya. Agar layout dapat berhasil baik, irama
harus merupakan gerak yang mengarah dari suatu unsur ke unsur lain sesuai kepentingannya.
5. Kesatuan.
Unsur-unsur yang membentuk suatu tampilan, harus ada hubungannya
satu sama lain dalam ruang, sehingga memberi kesan menjadi satu. Kesatuan
merupakan pengelompokan bentuk atau warna.
6. Harmoni/keselarasan.
Ketika menyusun unsur-unsur pesan tercetak perlu memperhatikan persyaratan
penting sbb:
• Layout harus
menggambarkan sesuatu yang kuat, dipandang dari segi visual.
• Komposisi
keseluruhannya harus menghasilkan efek kesatuan.
PERWAJAHAN BUKU
Unsur-unsur perwajahan (3F) :
1.
Fungsi, kegunaan barang cetakan yang direncanakan.
2.
Format, menentukan ukuran produk cetakan sehingga rancangan yang
dibuat bisa dilaksanakan secara efektif.
3.
Frame, batas ruang putih pada lembar halaman produk cetakan.
Bagian -bagian buku :
1.
Jaket buku, berfungsi untuk melindungi kulit buku dari
kotoran/debu dan sinar matahari. Pada jaket buku dapat dicantumkan biografi pengarang
dan sinopsis buku yang besangkutan
2.
Kulit buku, berfungsi melindungi blok buku.
3.
Blok buku, terdiri dari perwajahan awal, perwajahan teks/isi dan
perwajahan akhir.
a. Perwajahan awal, terdiri dari:
• judul Perancis
• judul utama
• copyright dan perijinan
• persembahan/dedikasi
• kata pengantar/sambutan
• ucapan terimakasih
• daftar isi
• daftar ilustrasi
b. Perwajahan Teks/isi
• judul bagian
• judul bab
• judul sub bab
• judul pasal
• ringkasan
• ilustrasi dan caption
• catatan
c. Perwajahan akhir, terdiri dari:
• lampiran (appendix)
• daftar kata (index)
• daftar istilah
(glossary)
• kolofon
• sinopsis
TIPOGRAFI
Huruf adalah unsur utama dalam tipografi, merupakan sarana untuk
membentuk kata-kata yang mengandung arti. Huruf sebagai unsur tata letak disamping
ilustrasi dapat berdiri sendiri serta mampu untuk menyampaikan pesan lengkap
secara efektif tanpa alat bantu.
Huruf diklasifikasikan menjadi empat golongan yaitu kelopok
huruf, keluarga huruf, variasi huruf, dan aplikasi huruf.
1. Kelompok Huruf
• jenis pokok huruf Roman
(serif)
• jenis pokok huruf
tanpakait (sans serif)
• jenis pokok huruf
Bodoni (kait tipis)
• jenis pokok huruf
Egyptienne (kait balok)
• jenis pokok huruf
Fantasi (hias)
2. Keluarga Huruf
Suatu kelompok gambar huruf yang perancangannya berkaitan erat
yang apabila disusun tampak harmonis satu dengan yang lainnya, misalnya: kelompok
Garamond, Baskervile atau Chentelham.
3. Variasi Huruf
• capital
• ondercase
• italic
• bold
• condenced
• extended
• open
4. Aplikasi Huruf
Beberapa kategori penggunaan jenis huruf dan korp huruf pada
buku cetakan sesuai jenjang pendidikan:
• kelas 1 SD menggunakan
korp huruf 16 pt - 24 pt (sans serif)
• kelas 2 SD menggunakan
korp huruf 14 pt - 16 pt (sans serif)
• kelas 3 SD menggunakan
korp huruf 12 pt - 14 pt (sans serif + serif)
• kelas 4 s/d 6 SD
menggunakan korp huruf 11 pt - 12 pt (sans serif + serif)
• SLTP menggunakan korp
huruf 10 pt - 11 pt (serif)
• SLTA menggunakan korp
huruf 11 pt - 9 pt (serif)
Pemilihan Huruf untuk Teks Buku
• Jenis Futura, Gilans, Univers, Times Roman, Palatino, English
Time dan sejenisnya.
• Maksimun dua jenis huruf yang dipakai (jenis huruf yang
memiliki variasi lengkap: Light, Roman, Bold, Italic)
Keterbacaan
•
Hindarkan potongan kata terakhir ( 1 baris ) dari alinea sebelumnya, biasa
disebut anak haram/janda (widow).
Sampel kasus Widow
• Hindarkan bentuk susunan teks rata kanan.
• Hindarkan jumlah huruf lebih dari 60 karakter dam 1 baris.
• Hindarkan penggunaan jenis kertas yang terlalu tipis/tembus
cetak.
• Hindarkan warna kertas terlalu putih/silau
Gambar Kerja (Artwork)
Pembuatan Gambar kerja (art work) berdasarkan layout komperhensif
yang telah disetujui oleh pemesan. Bentuk Gambar kerja, berupa susunan teks dan
gambar yang masing-masing materi terpisah.
Gambar kerja dikerjakan secara cermat, rapih dan bersih untuk memperlancar
proses berikutnya di bagian Reproduksi/pemotretan.
Materi Gambar kerja sebaiknya menggunakan warna hitam dengan
kepekatan yang telah ditentukan. Permintaan teknis maupun warna dilampirkan
pada lembar ilustrasi (overlay).
Dalam sebuah buku tentu berisi poin-poin dibawah ini :
Pengarang/Penulis
Yaitu perorangan maupun kelompok/tim yang berperan sebagai
narasumber, pembuat berita atau pengisi materi.
Penerbit
Industri yang bertugas memproduksi dan
memperbanyak sebuah literatur dan informasi yang dapat dinikmati
khalayak ramai.
Percetakan
Sebuah perusahaan/industri yang menggandakan dan
memproduksi secara massal melalui tahapan pracetak, cetak, dan finishing.
Untuk menjadi sebuah buku melalui tahap proses penerbitan
sebagai berikut :
Customer, biasanya pelanggan memberikan materi berupa
naskah, ilustrasi,dan foto,
Pengolahan naskah, seperti pengetikan naskah, penyuntingan isi
dan bahasa, pemilihan ilustrasi yang tepat, melayout, dan
mengoreksi file.
Pengolahan desain, membuat desain cover buku dan layout isi
materi, membuat ilustrasi atau mengolah image yang akan
digunakan.
Cetak, membuat film, plate, proses printing, finishing dan packaging.
ISSN
Kepanjangan dari International Standart Serial Number,
deretan angka unik yang terdiri dari 8-12 digit sebagai identitas suatu
terbitan tercetak. ISSN diberikan oleh ISDS (International Serial Data
System) yang berkedudukan di Paris.
Perhitungan Jumlah Halaman
Beberapa faktor yang menentukan jumlah halaman antara lain :
·
Ukuran kertas naskah
·
spasi baris ketikan
·
Ukuran huruf
·
Pola ketikan
·
Pola layout yang akan diterbitkan
·
Ukuran font yang akan digunakan
·
Leading (interline)/jarak antara baris teks
·
Banyak tidaknya ilustrasi
·
Ukuran dan format halaman serta luas bidang cetak
Untuk catatan, yang harus diingat dalam melayout buku
adalah :
·
Posisi halaman ganjil selalu berada disisi
kanan
·
Pada urutan halaman romawi, apabila halaman terakhir
romawi itu ganjil, maka disediakan blank page agar halaman 1
tetap dimulai dari sisi kanan. Namun apabila romawi terakhir jatuh pada halaman
genap, maka bisa lanjut ke halaman 1 tanpa blank page.
Nah, Demikian ulasan materinya. Semoga bisa menambah pengetahuan Moms sekalian.
Sekarang, saatnya mendesain yaa...
Untuk kali ini kita akan membuat isi buku seperti dibawah ini :
Image Cover dalam (Img 001)
(Bab ISi_Img 002)
(Bab Isi_Img 003)
Sisi kanan ini disebut devider/pembatas
bab
Coba perhatikan, Halaman ganjil akan selalu
berada disisi kanan
Bab Isi_Img 006)
Pertama-tama, aktifkan program Adobe Indesign.
Kemudian buatlah new work area dengan tahap sbb :
Open
Indesign, kemudian tekan tool File>New>Document,
lalu isi data seperti pada gambar dibawah ini,
Setelah
kolom-kolom diisi, maka akan muncul tampilan seperti berikut ini,
Image 001
Setelah itu, buatlah master pada tool PAGES disisi
sebelah kiri work area. Akan muncul pada tampilan A-master. Itu
berarti master A atau master pertama. Untuk menambahkan master, tekan klik
kanan pada area pages, maka akan muncul option :
New master...
Apply master to pages...
allow document pages to shuffle
dan, panel option
Pilihlah New master, maka akan keluar pernyataan seperti ini :
Kolom Prefix, menunjukkan urutan master. Misalnya
A-master, B-master, C-master, dan seterusnya.
Kolom Nama, untuk menamai master yang dibuat.
Misalnya jika kolom nama diisi kata 'Bab', maka nama master menjadi
A-Bab.
Kita tinggalkan itu sejenak dan mari lanjutkan tahap desain
selanjutnya.
Klik double area master, dan mulailah dengan mensetting area
master seperti sampel berikut,
Untuk keterangannya :
Lingkaran garis merah menunjukkan lokasi Pages Master.
Lingkaran garis biru menunjukkan halaman/pages yang digunakan.
Untuk tampilan seperti di atas menggunakan data sbb :
Tarik garis bantu berwarna biru cyan dari sisi masing-masing
ruler.
Tarik lagi garis bantu dari ruler atas/ruler horisontal untuk
posisi lokasi y=12mm, y=19mm, y=27mm, dan y=35mm.
Lalu tarik lagi garis bantu dari ruler vertikal untuk posisi
lokasi x=15mm, x=62mm, x=65mm, x=68mm, 150mm, x=20mm, x=102mm, x=105mm,
x=108mm, x=155mm.
Lokasi sumbu X dan Y berada dibawah tool FILE.
Kemudian untuk membuat halaman, caranya buat kotak menggunakan Type
tool (T), ketik a atau apapun dengan ukuran 28pt font
Tall film Expand, seleksi, setelah itu kilk kanan pilih Insert special
Character>markers>Current pages number. Secara otomatis
akan jadi A, atur menjadi Align Right. Kemudian, letakkan ditengah-tengah
dan melekat garis sumbu y=12mm, y=19mm, dan x=62mm.
Buat garis kecil dengan ukuran L=7mm, ukuran 2pt, dan berwarna
abu-abu. Caranya, buat garis menggunakan Line tool (\),
atur ukuran dan panjang seperti diatas. Kemudian letakkan pada sumbu x=65mm,
dan diatas y=19mm.
Sementara, untuk kalimat 'NISHIKIGOI' menggunakan font Berlin
Sans FB 12pt, dan 'THE SWIMMING JEWEL' memakai font Microsoft Yi Baiti 10pt.
Kemudian tempelkan kata-kata tersebut pada sumbu x=68mm. Untuk menulis kalimat
tsb pun menggunakan
Setelah semua keterangan di atas selesai diatur, tampilan master
akan seperti gambar berikut,
Selesai dengan master, lanjut ke materi isi.
Untuk membuat desain cover dalam seperti yang sudah dibahas di
atas, prosesnya ialah sbb :
Pada cover dalam menggunakan image sbb :
Logo Koi Center
Untuk desain cover dalam, setting area dengan
ukuran :
Tarik garis bantu dari ruler vertikal untuk posisi lokasi
x=25mm, x=35mm, x=140mm, dan x=150mm. Juga tarik garis bantu dari ruler
horisontal untuk y=70mm.
Setelah itu, ketik judul :
Nishikigoi (Menggunakan font Cambria Regular, 36pt)
The Swimming Jewel (Menggunakan Font
Cambria Regular, 24pt)
Lalu, seleksi judul tersebut dan jadikan Align
centre. Kemudian tempelkan pada garis bantu margin atas.
Ketik pula :
Manabu Ogata (Menggunakan font Cambria Regular, 18pt)
Jakarta Koi Centre (Menggunakan font
Cambria Bold, 14pt)
Lakukan hal yang sama yaitu seleksi dan jadikan Align
Centre. Kemudian tarik kotak teks sesuaikan dengan area teks. Letakkan
diposisi x=25mm, dan y=175mm.
Letakkan logo Koi center dipusat menempel pada garis bantu
margin bawah.
Sementara untuk image koi atur posisi dan sesuaikan
besarnya image sebesar batas x=35mm dan x=140mm. Dan menempel
pada garis bantu y=70mm. Jika sudah diletakkan dan diposisikan seperti yang
sudah dijelaskan di atas, maka hasil tampilannya akan seperti ini :
Untuk Image ikan koinya agar tampilan bisa
disesuaikan seperti digambar di atas, caranya :
Placing image koi tersebut terlebih dahulu pada area
kerja dengan menggunakan toolFile>Place>Pilih Link>Open.
Tampilan kurang lebih seperti dibawah ini,
Kemudian, klik atau aktifkan image tersebut,
akan muncul kotak persegi kecil dibeberapa titik. Lalu, tahan mouse sebelah
kiri dan tarik gambar melalui salah satu kotak persegi kecil yang berada
ditengah gambar baik untuk sisi atas, bawah, kanan dan kiri. Sesuaikan dengan
batas garis bantu yang tadi telah dibuat. Hingga menghasilkan tampilan seperti
berikut :
Untuk materi selanjutnya yaitu pembuatan Bab Isi seperti
digambar atas (Img 002-006) dilanjutkan minggu depan alias bersambung dulu
yaa...